Industri Perikanan Nasional Siap Kuasai Pasar Dalam Negeri

Tangerang, 28 Mei 2025 – Di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat konflik geopolitik dan kebijakan perdagangan internasional yang makin protektif, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah strategis dengan memperkuat promosi produk perikanan di pasar domestik. Langkah ini menjadi kunci untuk memastikan sektor kelautan dan perikanan Indonesia tetap tangguh dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Tornanda Syaifullah, mengatakan bahwa potensi pasar dalam negeri sangat besar dan belum tergarap secara optimal. “Langkah ini penting agar produk perikanan Indonesia dapat tumbuh dan berkembang di pasar dalam negeri yang sangat potensial,” ujarnya dalam siaran resmi KKP pada Selasa (13/5).

Baca juga: Entrepreneur Hub Terpadu Wujudkan Visi Asta Cita Presiden Prabowo

Dalam kurun waktu 2020–2024, sektor perikanan Indonesia rata-rata menyumbang 2,44% terhadap total ekspor nasional. Pada tahun 2024, nilai ekspor produk perikanan mencapai USD 5,95 miliar, meningkat 5,7% dari tahun sebelumnya. Komoditas ekspor utama meliputi udang (28,2%), tuna-cakalang (17,4%), cumi-sotong-gurita (14,7%), rajungan dan kepiting (8,6%), serta rumput laut (5,7%).

Untuk memperluas jangkauan pasar sekaligus membangun citra positif produk perikanan lokal, KKP menghadirkan Paviliun Indonesia Seafood dalam pameran International Indonesia Seafood & Meat Expo (IISM) yang berlangsung di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 7–10 Mei 2025. Pameran ini diikuti oleh delapan asosiasi dan perusahaan yang memamerkan berbagai produk seperti tuna, udang, pangasius, teripang, makanan laut siap saji, ikan kaleng, dan produk olahan bernilai tambah lainnya.

Baca juga: Bamboo Academy Cetak SDM Unggul untuk Industri Bambu

Tidak hanya itu, KKP juga menggelar kegiatan temu bisnis bertajuk “Menjalin Kemitraan, Menguatkan Usaha Perikanan Domestik”. Acara ini mempertemukan pelaku industri perikanan seperti Shrimp Club Indonesia, APCI, dan AP5I dengan jaringan bisnis nasional seperti asosiasi hotel, restoran, katering, dan ritel modern untuk mendorong sinergi dan peningkatan transaksi dalam negeri.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan berbasis protein menjadi peluang besar yang harus dimanfaatkan. Ke depan, penguatan pasar domestik akan menjadi fokus utama KKP, tidak hanya melalui peningkatan volume produksi, tetapi juga dengan menjamin mutu, keamanan, dan daya saing produk agar masyarakat semakin percaya dan bangga mengonsumsi hasil perikanan nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img