IKM Tenun Sambaliung Angkat Potensi Lokal Kalimantan

Tangerang, 28 Mei 2025 – Industri wastra atau kain tradisional Indonesia seperti batik dan tenun terus menunjukkan eksistensinya sebagai bagian penting dari identitas bangsa sekaligus motor penggerak ekonomi kreatif. Dalam upaya memperkuat daya saing dan keberlanjutan industri ini, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) kembali melakukan terobosan penting dengan meresmikan Sentra IKM Tenun Sambaliung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Menurut Dirjen IKMA, Reni Yanita, industri wastra Indonesia menyimpan potensi besar tidak hanya dalam pelestarian budaya, tetapi juga sebagai penopang ekonomi masyarakat. “Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen mengembangkan sentra IKM wastra di berbagai pelosok agar pelaku IKM dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka,” jelas Reni dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/5).

Baca juga: UKM Melek Digital: Menjawab Tantangan Promosi digital UKM

Sentra IKM Tenun Sambaliung merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin dan Pemerintah Kabupaten Berau dengan pendanaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang IKM tahun 2022 dan 2024. Sentra ini telah membina sebanyak 22 IKM tenun yang aktif difasilitasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Berau.

“Melalui pengembangan sentra, kami memberikan berbagai layanan strategis seperti fasilitasi produksi menggunakan mesin dan teknologi terbaru, standardisasi produk, serta dukungan promosi dan pemasaran,” tambah Reni.

Lebih jauh, ia juga menyoroti peran wastra sebagai bagian dari sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan, di tengah maraknya tren fast fashion global. Kain tradisional seperti tenun memiliki nilai lebih karena mengedepankan proses yang ramah lingkungan, penggunaan bahan alami, dan filosofi kearifan lokal yang terkandung dalam tiap helai kainnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen IKMA, Yedi Sabaryadi, menekankan pentingnya evaluasi terhadap operasional Sentra IKM untuk memastikan keberlanjutan program. “Kami targetkan pada triwulan III tahun 2025 akan dilakukan evaluasi menyeluruh agar sentra dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca juga: Tips Mengelola Keuangan UKM Agar Usaha Tetap Stabil

Pemerintah juga tengah mendorong pembentukan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) sebagai lembaga kelembagaan sentra yang ditargetkan rampung pada tahun ini. Melalui UPTD, diharapkan pengelolaan sentra bisa lebih mandiri dengan skema pembiayaan dari APBD maupun retribusi sesuai peraturan yang berlaku.

Yedi mengajak seluruh pelaku IKM tenun untuk memanfaatkan fasilitas sentra secara optimal. “Jadikan sentra ini sebagai tempat kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kapasitas usaha. Kita ingin wastra Indonesia tidak hanya mendunia, tetapi juga mengakar kuat di negeri sendiri,” tutupnya.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img