Tangerang, 28 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk mendorong pembangunan industri bambu nasional yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Upaya ini sejalan dengan visi industrialisasi berkelanjutan berbasis potensi lokal yang terus dikembangkan pemerintah.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan hal tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Kabuyutan Bambu Muara Beres di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Menperin menekankan bahwa bambu bukan hanya bahan yang fungsional, tetapi juga memiliki nilai filosofis dan potensi besar sebagai fondasi industri ramah lingkungan di masa depan.
Baca juga: Pemerintah dan Kampus Ciptakan Wirausahawan Muda
“Industri bambu memiliki peluang besar untuk tumbuh sebagai kekuatan ekonomi baru. Namun diperlukan teknik budidaya, kualitas bahan baku, serta inovasi produk untuk mencapai daya saing global,” ungkap Agus.
Kemenperin telah meluncurkan berbagai program strategis guna memperkuat industri bambu nasional. Salah satunya adalah Bamboo Academy, sebuah program pelatihan dan pengembangan SDM yang menyasar 250 peserta dalam lima tahun ke depan. Program ini juga mencakup pelatihan master bambu dari sektor hulu, antara, hingga hilir, serta mencetak wirausaha muda dan tim layanan petani bambu.
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem, Kemenperin mendukung pembentukan Pusat Logistik Industri Bambu di daerah sumber bahan baku. Fasilitas ini akan mempercepat distribusi bahan dan produk setengah jadi ke industri hilir.
Selain itu, Kemenperin juga menyediakan dukungan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) bambu melalui program e-Smart IKM, pelatihan desain produk, hingga fasilitasi keikutsertaan dalam pameran nasional dan internasional. Dirjen IKMA Reni Yanita menegaskan bahwa program ini bertujuan memperkuat kualitas produk sekaligus daya saing pelaku IKM di pasar global.
Baca juga: IKM Tenun Sambaliung Angkat Potensi Lokal Kalimantan
Menperin juga memberikan apresiasi terhadap model pembinaan di Kabuyutan Bambu Muara Beres yang menggabungkan pendidikan karakter dan pelatihan teknis berbasis spiritualitas. Ia berharap lokasi ini bisa berkembang menjadi Pusat Unggulan Industri Bambu Nasional (Center of Excellence).
“Kepada para santri perajin bambu, saya berpesan agar terus belajar, berinovasi, dan menjadi pelopor industri bambu berkelanjutan. Produk kalian punya potensi besar untuk bersaing di pasar global,” tutup Agus Gumiwang.