Mahasiswa ITB Ciptakan Strategi Energi Hijau

Tangerang, 23 Mei 2025 — Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Business Case Competition SINERGY 2025 yang digelar Universitas Sriwijaya (Unsri). Tim yang terdiri dari Farraz Alif Hernando (Teknik Mesin 2022), Muhamad Abir Nuchiyah (Teknik Dirgantara 2022), dan Riza Azzam Burhani (Teknik Mesin 2022) ini sukses menghadirkan solusi inovatif untuk mendukung transisi energi hijau di perusahaan nasional Pusri dan Pertamina.

Kompetisi tersebut menjadi bagian dari rangkaian Sustainable and Renewable Energy (SRE) UNSRI 2025 dengan tema utama “Local Energy, Global Impact: Optimizing Indonesia’s Renewable Energy Potential to Support World Sustainability”. Fokus kompetisi adalah bagaimana perusahaan besar dapat bertransformasi ke energi terbarukan yang kompetitif di kancah global.

Baca juga: Robries, UMKM Berbasis Daur Ulang yang Go Internasional

Tim ITB dengan inovasi berjudul SEKATE (Sembilang Ekoteknologi Kolaboratif untuk Alam Terbarukan) menawarkan enam inisiatif strategis untuk mendukung keberlanjutan industri pupuk Pusri. Salah satu inisiatif unggulan adalah program Kraft Biomass FirePushri, yakni penggunaan biomassa dari limbah pertanian seperti sekam padi dan residu kelapa sawit sebagai bahan bakar co-firing dalam boiler CFB (Circulating Fluidized Bed). Teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 30 persen dan dilengkapi sistem monitoring jejak karbon real-time. Selain itu, kolaborasi dengan petani lokal dalam penyediaan bahan bakar biomassa juga mengangkat aspek pemberdayaan ekonomi desa.

Tak hanya itu, SEKATE juga mencakup pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar dengan program Solar Boost Pusri, revitalisasi pabrik menggunakan teknologi efisien (Eco Revive), pengembangan pupuk ramah lingkungan berbasis green ammonia (TechGrow H2), dan pembentukan pusat riset energi hijau lintas sektor (EcoLoop).

Implementasi program ini diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon dioksida lebih dari 1,9 juta ton hingga 2030. Selain manfaat lingkungan, SEKATE diproyeksikan memberikan nilai ekonomi positif dengan penghematan biaya operasional hingga Rp50,15 triliun dalam lima tahun ke depan.

Baca juga: Branding UKM Shopee Tokopedia Penting di Marketplace?

“Kami berharap semakin banyak teknologi energi terbarukan yang dapat dikembangkan dan diimplementasikan di Indonesia. Industri masa depan tidak hanya mengandalkan efisiensi, tetapi harus selaras dengan keberlanjutan,” ujar Abir mewakili tim saat diwawancarai di FTMD ITB, Senin (28/4/2025).

Sementara itu, Farraz Alif Hernando menegaskan pentingnya kolaborasi antara teknologi, masyarakat, dan industri dalam menciptakan transisi energi yang adil dan menyeluruh.

Keberhasilan Tim Bang Jono tidak hanya menunjukkan kemampuan mahasiswa ITB dalam merancang solusi inovatif dan aplikatif di bidang energi berkelanjutan, tetapi juga mengukuhkan ITB sebagai pusat unggulan inovasi untuk mendukung masa depan energi Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img