Tangerang, 20 Mei 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini tengah menjalankan dua mandat utama dari Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Mandat tersebut mencakup peningkatan rasio usaha mikro menjadi usaha kecil dan menengah serta peningkatan rasio kewirausahaan nasional.
Dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Indonesian Muslim Society of America (IMSA) Chapter Indonesia, Sabtu (17/05), Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim mengungkapkan bahwa 96,84 persen unit usaha di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro atau ultra mikro. Dari total 56,14 juta unit usaha, sebanyak 54,42 juta adalah usaha mikro, sedangkan usaha kecil hanya mencapai 1,70 persen dan usaha menengah sebesar 1,36 persen.
Baca juga: Holding UMi BRI Pegadaian Dorong UMKM dan PNM Cetak Jutaan Wirausaha Baru
“Dengan dominasi usaha mikro, artinya sebagian besar ekonomi kita masih bersifat subsisten. Ini tantangan besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan produktivitas,” ujarnya.
Kementerian UMKM menargetkan pada 2025 porsi usaha kecil dan menengah bisa meningkat menjadi 3,10 persen dan 3,30 persen pada tahun 2029. Selain itu, rasio kewirausahaan yang saat ini berada di angka 3,08 persen ditargetkan naik menjadi 3,10 persen pada 2025 dan 3,60 persen pada akhir pemerintahan Kabinet Merah Putih.
Sebagai langkah nyata, Kementerian UMKM tengah mengembangkan Super Apps “SAPA UMKM” untuk mendukung pendataan by name by address serta memfasilitasi program pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran produk UMKM ke pasar global. Program ini diharapkan mampu mengonsolidasikan seluruh tahapan pengembangan UMKM secara digital.
“Kami juga aktif mendorong pelaku usaha untuk mengurus legalitas seperti NIB dan sertifikasi dasar agar mereka bisa lebih mudah mengakses pembiayaan serta masuk ke dalam ekosistem pengadaan barang dan jasa pemerintah,” jelas Arif.
Kolaborasi lintas kementerian turut diperkuat. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan bahwa kerja sama dengan Kementerian UMKM dalam program kewirausahaan ditargetkan mencetak ribuan wirausaha baru setiap tahunnya.
Baca juga: Wirausaha Muda Fesyen dan Kriya Siap Naik Kelas Bersama CBI
“Masalah ketenagakerjaan dan rendahnya produktivitas harus diselesaikan melalui tindakan nyata, bukan hanya kritik. Kewirausahaan adalah salah satu solusi penting untuk masa depan Indonesia,” tegas Yassierli.
Dengan berbagai upaya strategis ini, Kementerian UMKM berharap dapat menciptakan ekosistem wirausaha yang inklusif, produktif, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat luas.