Investasi Industri Agro Tumbuh Indonesia Perkuat SDM Global

Tangerang, 17 Mei 2025 – Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional di sektor industri agro, salah satunya dengan Saint Lucia, negara di kawasan Karibia. Kolaborasi strategis ini mencakup pelatihan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pengembangan produk kelapa, serta pembangunan inkubator bisnis yang bertujuan mendorong lahirnya wirausaha baru di sektor agro.

Hubungan bilateral Indonesia dan Saint Lucia telah terjalin sejak tahun 1994. Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama tersebut kian intensif, terutama melalui program pelatihan diversifikasi pengolahan produk kelapa yang digelar oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian RI, bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri.

Baca juga: LinkUMKM BRI Jembatani UMKM dengan Pelatihan dan Pasar

Pelatihan ini diselenggarakan secara daring pada September 2023 dan secara langsung di Politeknik ATI Padang pada Mei–Juni 2024, dengan peserta dari sembilan negara Karibia, termasuk Saint Lucia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi nasional.

“Neraca perdagangan internasional untuk industri agro pada tahun 2024 mencatatkan ekspor sebesar USD67,08 miliar. Industri ini juga menyerap tenaga kerja hingga 9,37 juta orang,” ujarnya.

Dalam kunjungan Duta Besar Saint Lucia untuk Indonesia, Menissa Rambally, pada 15 Mei lalu, dibahas rencana pembangunan inkubator bisnis dan mini plant pengolahan kelapa di Saint Lucia dengan dukungan FAO. Inisiatif ini diharapkan mampu memanfaatkan potensi besar kelapa dan mendorong munculnya entrepreneur muda di Karibia.

Kepala BPSDMI, Masrokhan, menyebut bahwa pada Juni 2025 akan dilakukan feasibility study di Saint Lucia dan Guyana untuk memetakan kebutuhan dan potensi pengembangan industri turunan kelapa. Selain itu, peluang kerja sama juga terbuka dalam pengolahan sukun dan sargassum, yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Baca juga: IAIN dan BI Kalteng Bantu UMKM Dapat Sertifikat Halal

Menissa Rambally menegaskan bahwa kerja sama ini sangat penting bagi revitalisasi industri kelapa di Saint Lucia. “Kelapa sangat bernilai bagi kami. Dukungan Indonesia sangat berarti dalam membangun kembali industri kami yang sempat lesu,” ujarnya.

Pada Mei ini, pelatihan pengolahan mangga dan pisang bagi negara-negara Karibia juga tengah berlangsung dengan melibatkan 275 peserta. Kerja sama antara Indonesia dan Saint Lucia diperkirakan akan terus berkembang, membuka jalan bagi pelatihan-pelatihan lanjutan serta peningkatan investasi di sektor agro yang berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img