Tangerang, 16 Mei 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu naik kelas dan menembus pasar global. Salah satu strategi yang diusung adalah mengoptimalkan nilai budaya sebagai kekuatan daya saing industri kreatif nasional yang unik dan beridentitas.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita menyampaikan bahwa potensi besar Indonesia terletak pada kekayaan budaya dan sumber daya manusia yang kompeten. Berdasarkan data Statistik Ekonomi Kreatif 2020 dari BPS, terdapat sekitar 16 juta pelaku usaha ekonomi kreatif di Indonesia. Hal ini menunjukkan peluang besar bagi IKM untuk menembus pasar ekspor.
Baca juga: DPD RI Minta Pemerintah Permudah Sertifikasi Halal UMKM
“Subsektor kriya dan fesyen menjadi kontributor terbesar dalam ekonomi kreatif. Produk-produk ini sangat diminati pasar internasional,” ujar Reni, Senin (12/5).
Salah satu program unggulan Kemenperin adalah Restrukturisasi Mesin dan Peralatan, yang memberikan bantuan pengembalian dana sebesar 25-40 persen dari harga mesin baru yang dibeli oleh IKM. Program ini terbukti meningkatkan kapasitas, kualitas, dan efisiensi produksi pelaku usaha.
Contoh sukses dari program ini adalah Sweda, IKM perajin perak asal Kotagede, Yogyakarta. Sweda berhasil mengekspor 90 persen produknya ke Amerika Serikat, menyasar komunitas musik hip-hop dan lowrider. Sweda menggabungkan elemen budaya Indonesia dengan budaya populer Amerika, menghasilkan produk unik yang diminati secara global.
Dengan bantuan mesin 3D printer dari program restrukturisasi, Sweda meningkatkan presisi desain dan efisiensi produksi. Hal ini juga membuka peluang besar, termasuk undangan tampil di Smithsonian Folklife Festival 2025, menjadikannya satu-satunya wakil Indonesia di ajang internasional tersebut.
Baca juga: Dari Penjual Donat Online ke Toko Sukses, Pasangan Ini Raup Omzet 8 Juta per Hari
Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan berharap kisah sukses Sweda dapat menjadi inspirasi bagi IKM kreatif lainnya. “Kami terus mendukung IKM agar semakin banyak yang menembus pasar global,” ujarnya.
Sweda juga telah berkontribusi dalam negeri sebagai produsen piala untuk ajang MotoGP, Superbike, dan Piala Presiden. Co-founder Sweda, Surya Aditya, menyampaikan bahwa dukungan Kemenperin sangat krusial dalam pengembangan produk dan pemenuhan permintaan pasar global.