PLN EPI Siap Jadikan Indonesia Pusat Energi Rendah Karbon di Asia Tenggara

Tangerang, 02 Mei 2025 — PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus menunjukkan komitmennya sebagai motor utama dalam transisi energi nasional dengan mengembangkan berbagai proyek strategis berbasis hidrogen hijau. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan solusi energi terbarukan yang berkelanjutan untuk menurunkan emisi karbon dan mempercepat transisi menuju energi bersih.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa PLN EPI telah mengambil langkah konkret melalui kerja sama strategis dan investasi langsung dalam pengembangan hidrogen hijau. “Kami melihat hidrogen hijau sebagai solusi terobosan yang sangat menjanjikan dalam menurunkan emisi karbon di sektor energi,” ungkap Mamit Setiawan dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa, 29 April 2025.

Baca juga: LindungiHutan Dorong UMKM dan Startup Terapkan Strategi Bisnis Berkelanjutan

Peran Strategis PLN EPI di Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025

PLN EPI turut berpartisipasi dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, yang berlangsung pada 15-17 April 2025 di Jakarta Convention Center. Di event tersebut, PLN EPI bersama anak usahanya, Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg), menghadirkan experience booth yang menjadi salah satu pusat perhatian pengunjung. Booth ini menampilkan berbagai inovasi dan strategi dekarbonisasi di sektor energi primer, dengan fokus utama pada pengembangan bisnis hidrogen dan amonia, serta pemanfaatan hidrogen dalam sektor perkapalan.

Proyek Hidrogen Hijau: Investasi Infrastruktur Energi Masa Depan

Salah satu proyek utama yang tengah dikembangkan oleh PLN EPI adalah pengembangan infrastruktur hidrogen hijau yang mencakup pembangunan electrolyzer berkapasitas besar dan jaringan pipa hidrogen yang menghubungkan Sumatra dengan Singapura. Proyek ini merupakan bagian dari kerja sama antara PLN EPI dan Sembcorp Utilities PTE Ltd.

Baca juga: 50 Pelaku UMKM Tapin Antusias Ikuti Sosialisasi Sistem Industri Digital SIInas

Proyek pengembangan hub hidrogen hijau di Sumatera diproyeksikan memiliki kapasitas electrolyzer hingga 675 MW dan mampu menghasilkan antara 50 hingga 100 kiloton per tahun hidrogen hijau. Salah satu fitur utama dari proyek ini adalah pipa bawah laut sepanjang 350 km yang akan digunakan untuk ekspor hidrogen ke Singapura.

Dampak Positif Bagi Energi Terbarukan dan Ekonomi Regional

Mamit Setiawan menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi regional, tetapi juga mempercepat integrasi energi terbarukan dalam skala besar. “Keberhasilan pengembangan hidrogen hijau ini akan membuka peluang kolaborasi regional yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi rendah karbon terbesar di Asia Tenggara,” jelas Mamit.

Menurutnya, sinergi antara listrik dan hidrogen diyakini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan energi di kawasan ini. PLN EPI optimistis bahwa pengembangan hidrogen hijau akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus mendorong negara ini menjadi pemain utama dalam transisi energi global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img