Tangerang, 2 Mei 2025 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya peran strategis industri jasa boga dalam memperkuat sektor UMKM nasional. Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) yang digelar di Jakarta, Rabu (30/4).
Dalam sambutannya, Maman menyebut bahwa mayoritas pelaku usaha di sektor jasa boga merupakan pengusaha UMKM yang turut berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ia menyoroti bahwa perkembangan pesat industri jasa boga berdampak langsung terhadap peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca juga: BPJPH Ajak UMKM Sinergi Lintas Sektor Halal
“Ini adalah kesempatan bagi pengusaha UMKM di bidang jasa boga untuk memanfaatkan ruang affirmative action dalam PP Nomor 7 Tahun 2021,” ujarnya, mengacu pada Peraturan Pemerintah tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. PP tersebut memuat ketentuan kemudahan perizinan usaha, perlindungan usaha, dan pemberdayaan koperasi serta pelaku UMKM.
Maman mengungkapkan bahwa pada tahun 2023 jumlah usaha penyedia makanan dan minuman mencapai 4,85 juta unit, meningkat sekitar 21 persen dibandingkan tahun 2016. Selain itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sektor jasa boga berhasil menyerap tenaga kerja hingga 9,8 juta orang dengan nilai penjualan mencapai Rp998,3 triliun.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, Kementerian UMKM dan APJI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat sinergi pengembangan UMKM jasa boga. MoU ini mencakup pelatihan SDM, akses pasar, pemberdayaan, serta edukasi dan digitalisasi.
Baca juga: UMKM Polewali Mandar Tembus Ekspor ke Suriah
Ketua Umum APJI Tashya Megananda Yukki turut menyampaikan komitmen APJI dalam mendukung UMKM melalui berbagai inisiatif. Salah satunya adalah APJI Mart, sebuah platform yang membantu anggota UMKM memasarkan produk dan layanan secara nasional hingga internasional.
“APJI Mart merupakan wadah bagi UMKM untuk berkembang dan menjangkau pasar lebih luas,” jelas Tashya.
Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan regulasi, pemerintah berharap sektor jasa boga dapat menjadi motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi berbasis UMKM.