Mima Craft, Solusi Ramah Lingkungan dengan Kerajinan dari Koran Bekas dan Plastik

Tangerang, 28 April 2025Dalam upaya mengurangi limbah dan mendukung pelestarian lingkungan, Kuswandari, pemilik Mima Craft, telah berhasil mengubah barang bekas menjadi kerajinan tangan bernilai jual. Dengan menggunakan bahan utama berupa koran bekas, rajutan, dan plastik daur ulang, Mima Craft menghasilkan produk-produk unik seperti tatakan gelas, alas piring, dan berbagai aksesoris lainnya.

Mima Craft dimulai dari pelatihan keterampilan berbasis daur ulang yang diadakan di lingkungan RW tempat Kuswandari tinggal. Di sana, Kuswandari mendapat wawasan baru mengenai potensi koran bekas sebagai bahan baku yang dapat diolah menjadi produk bernilai jual.

Baca juga: Grab Merchant Jadi Andalan UMKM Kuliner Banjar Perluas Pasar Digital

“Kebetulan dulu ada pelatihan daur ulang di RW, namun modelnya hanya satu macam saja. Bentuknya kecil supaya cepat selesai. Saya pun berpikir, ini bisa dijadikan alas panas. Saya terus bereksperimen dan akhirnya bisa menciptakan produk seperti sekarang,” ujar Kuswandari saat ditemui pada Selasa, 22 April 2025.

Keunikan dari Mima Craft terletak pada teknik anyaman koran yang dililitkan dan dianyam dengan rapi, menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama. Produk-produk ini diproduksi tanpa bahan kimia berbahaya, sehingga aman digunakan, terutama untuk perlengkapan makan. Teknik pelintiran dan anyaman koran ini memastikan produk yang dihasilkan tidak hanya kuat, tetapi juga estetis.

Baca juga: BPH Migas Dorong Digitalisasi BBM Subsidi untuk Transportasi Kereta Api

Dalam proses produksinya, setiap lembar koran dililitkan dengan teknik khusus sebelum dianyam dan ditempel dengan lem. Setelah dijemur, produk tersebut dilapisi dengan cat pilok untuk memastikan ketahanannya. Proses ini memerlukan ketelitian tinggi, di mana kualitas kebersihan dan kerapian bahan menjadi tantangan tersendiri.

Mima Craft juga memanfaatkan teknik rajutan dengan menggunakan jarum tapestri, bukan hakpen, yang menjadi ciri khas produk-produk kerajinannya. Hal ini menghasilkan desain yang lebih unik dan tahan lama, memberikan nilai tambah pada setiap produk yang dihasilkan.

“Harapan saya ke depan adalah bisa mengajarkan keterampilan ini kepada lebih banyak orang, agar semakin banyak yang bisa memanfaatkan bahan bekas untuk menciptakan peluang usaha,” tambah Kuswandari.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan limbah, Mima Craft semakin menunjukkan bahwa kerajinan tangan berbahan bekas bisa menjadi peluang usaha yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img