Tangerang, 28 April 2025 – Berkebun di halaman sempit bukan lagi sekadar hobi, melainkan dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. Elisa, seorang wanita asal Sleman, Yogyakarta, berhasil membuktikan bahwa halaman rumah yang terbatas dapat menghasilkan cuan yang cukup menjanjikan. Dalam wawancara dengan Agung PW di program Culture Shock, Elisa menceritakan perjalanan inspiratifnya dalam mengubah halaman rumah menjadi kebun produktif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga menjadi bisnis yang menguntungkan.
Kisah sukses Elisa dimulai dari ketertarikannya pada tanaman hidroponik. Pada awalnya, ia hanya iseng menanam daun min, sebuah jenis tanaman herbal yang juga dikenal dengan nama stevia, di halaman rumah. Tanpa pengetahuan pertanian yang mendalam, Elisa mulai bereksperimen dengan berbagai teknik, termasuk hidroponik. Ia memanfaatkan air bekas ikan lele yang dipeliharanya sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
Baca juga: Kerajinan Tangan Warga Binaan Sulawesi Tengah Curi Perhatian di IPPAFest 2025
“Awalnya hanya iseng karena gabut, tetapi lambat laun tanaman-tanaman yang saya tanam tumbuh subur dan akhirnya saya bisa menjualnya,” ujar Elisa. Hanya dengan memanfaatkan halaman rumah yang tidak begitu luas, ia berhasil menjual tanaman seperti daun min, stevia, hingga sawi kepada pelanggan di sekitar Yogyakarta, bahkan hingga luar kota seperti Solo dan Klaten.
Elisa memanfaatkan teknik hidroponik sederhana, menggunakan botol bekas dan sistem aquaponik yang melibatkan air kolam ikan lele. Hasilnya, tanaman yang ditanam seperti daun min dan stevia tumbuh subur dan memiliki kualitas yang baik. Tanaman ini kemudian dijual dengan harga yang cukup tinggi, seperti daun min yang dapat dijual seharga Rp15.000 per potong.
Baca juga: Mima Craft, Solusi Ramah Lingkungan dengan Kerajinan dari Koran Bekas dan Plastik
Selain itu, ia juga memanfaatkan pupuk organik yang dihasilkan dari sisa dapur dan kompos untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Dengan konsistensinya dalam merawat tanaman, Elisa berhasil meraih keuntungan dari kebun halaman yang semula hanya untuk konsumsi pribadi.
Kisah Elisa menunjukkan bahwa berkebun di halaman rumah bukan hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan mengandalkan pasar lokal dan pemanfaatan teknologi seperti marketplace di Facebook, Elisa mampu menjual hasil kebunnya dalam jumlah yang cukup banyak meskipun dengan lahan yang terbatas.
Kini, dengan semakin banyaknya orang yang sadar akan pentingnya tanaman organik, usaha berkebun seperti yang dijalani Elisa semakin diminati. Elisa juga berencana untuk mengembangkan bisnis kebunnya lebih jauh, dengan terus menambah jenis tanaman yang dapat dijual, seperti kucai, tomat, dan sayuran lainnya.
Elisa mengungkapkan bahwa kunci sukses dalam berkebun adalah konsistensi. “Tanaman itu mengajarkan saya filosofi hidup, bahwa segala sesuatu harus dijalani dengan sabar dan konsisten. Jika kita terus berusaha, hasilnya akan datang,” kata Elisa. Dengan prinsip tersebut, ia percaya bahwa peluang usaha di bidang pertanian, meskipun dilakukan di halaman sempit, tetap dapat memberikan keuntungan yang berkelanjutan.
Cerita sukses Elisa menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan memanfaatkan halaman rumah yang terbatas, kita bisa menghasilkan tanaman yang tidak hanya berguna untuk konsumsi keluarga, tetapi juga mendatangkan cuan. Berkebun tidak hanya memberi ketenangan batin, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan konsistensi dan kreativitas, berkebun di halaman sempit bisa menjadi usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan.