Tangerang, 24 April 2025 – Tren perkantoran ramah lingkungan di Jakarta semakin menunjukkan geliatnya. Gedung-gedung perkantoran bersertifikat hijau kini menjadi pilihan utama bagi perusahaan multinasional yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Menurut Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, perusahaan-perusahaan asing memilih gedung dengan sertifikasi hijau sebagai lokasi kantor karena kebijakan dari kantor pusat mereka yang mewajibkan penerapan prinsip ESG. “Meskipun harga sewa gedung hijau lebih mahal, okupansinya tetap tinggi, bahkan mencapai 90% untuk kelas premium,” ujarnya.
Baca juga: DPMPTSP Bontang Permudah Izin dengan Aplikasi Digital
Data Colliers Indonesia mencatat, saat ini terdapat 28 gedung di Jakarta yang memiliki sertifikat hijau tingkat gold, dua gedung dengan sertifikasi gold plus, dan 22 gedung dengan sertifikasi platinum. Sertifikasi ini diberikan oleh lembaga seperti Green Building Council Indonesia (GBCI), Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), dan Green Mark dari BCA Singapura.
Bagus Adikusumo, Head of Office Services Colliers Indonesia, menambahkan bahwa perusahaan lokal saat ini belum terlalu banyak yang memilih gedung hijau. Namun, tren ini diyakini akan berubah seiring meningkatnya kesadaran terhadap keberlanjutan.
Baca juga: UNJ Gelar Pelatihan LIDAR dan 3D untuk Digitalisasi Aset
CEO PT Leads Property Services Indonesia, Hendra Hartono, menegaskan bahwa gedung perkantoran bersertifikat hijau menawarkan efisiensi operasional dalam jangka panjang. “Biaya operasional lebih hemat, kualitas lingkungan kerja meningkat, dan perusahaan dapat mengurangi jejak karbon,” jelasnya.
Permintaan terhadap gedung ramah lingkungan juga didorong oleh ketersediaan fasilitas canggih seperti pengisian kendaraan listrik (EV), sistem daur ulang air dan limbah, serta teknologi pemantauan energi.
Sementara itu, Direktur ESG Knight Frank Asia Pasifik, Jackie Cheung, mengungkapkan bahwa gedung perkantoran bersertifikat hijau di CBD Jakarta kini mencakup sekitar 14% dari total luas lantai bruto. Ia memprediksi tren ini akan terus meningkat seiring dengan penerapan ESG yang makin luas oleh para investor dan perusahaan global.
Intiland Development Tbk melalui proyek South Quarter (SQ) di TB Simatupang menjadi salah satu pionir gedung bersertifikat hijau di Jakarta Selatan. “Saat ini tingkat okupansi SQ mencapai 95%, didominasi oleh perusahaan multinasional,” ujar Corporate Director Intiland, Theresia Rustandi.
Dengan manfaat ekonomi, lingkungan, hingga reputasi perusahaan, gedung perkantoran hijau diperkirakan akan terus menjadi pilihan utama di tengah meningkatnya tekanan global akan keberlanjutan.