Home Artikel Industri Fesyen Jadi Tren Global Ramah Lingkungan

Industri Fesyen Jadi Tren Global Ramah Lingkungan

0
14
Industri Fesyen Jadi Tren Global Ramah Lingkungan

Tangerang, 22 April 2025 – Industri wastra Indonesia menunjukkan potensi besar untuk terus tumbuh dan diminati oleh pasar lokal maupun internasional. Di tengah maraknya tren fast fashion yang berdampak negatif terhadap lingkungan, wastra Nusantara seperti batik, tenun, dan songket hadir sebagai solusi fesyen berkelanjutan yang sarat nilai budaya dan kearifan lokal.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menegaskan bahwa wastra Nusantara bukan sekadar produk budaya, tetapi juga merupakan bagian dari solusi atas krisis keberlanjutan di sektor fesyen global. “Proses pembuatan wastra yang menggunakan bahan alami, mengedepankan kualitas, serta memiliki filosofi mendalam sangat sejalan dengan prinsip slow fashion,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (21/4).

Baca juga: Metro Garden Jadi Pusat Wisata Kuliner dan UMKM

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman pelaku industri wastra terhadap konsep fesyen berkelanjutan, Kemenperin bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan webinar bertajuk “Cinta Wastra Nusantara: Peran IKM Wastra dalam Fesyen Berkelanjutan” pada 16 April 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara menuju HUT ke-45 Dekranas.

Reni mengungkapkan bahwa tren fast fashion telah menciptakan pola konsumsi instan yang berdampak besar terhadap pencemaran lingkungan. Sebaliknya, slow fashion yang kini semakin digemari dunia, menawarkan pendekatan produksi yang lebih etis, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Senada dengan itu, Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan menjelaskan bahwa konsep slow fashion mendorong produksi yang beretika, efisien energi, serta mendukung hak-hak pekerja. “Industri wastra Indonesia memiliki kekuatan karena didukung oleh kekayaan alam dan keterampilan perajin lokal yang sudah teruji,” ujarnya.

Desainer nasional sekaligus Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena yang turut menjadi narasumber dalam webinar, menambahkan bahwa wastra bukan hanya simbol budaya, tetapi juga penggerak ekonomi daerah. “Mengembangkan wastra berarti membuka lapangan kerja, memperkuat identitas bangsa di panggung global, serta meningkatkan ekspor produk fesyen berkelanjutan Indonesia,” jelasnya.

Baca juga: Menguasai SEO, Solusi Terbaik Meningkatkan Bisnis UMKM di Era Digital

Samuel pun mendorong kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, daerah, dan Dekranas untuk memperkuat ekosistem industri wastra melalui pelatihan, akses bahan baku ramah lingkungan, serta strategi promosi yang masif.

Dengan dukungan dan sinergi yang tepat, industri wastra Indonesia diyakini mampu menjadi garda terdepan dalam menghadirkan produk fesyen yang tak hanya indah secara visual, tetapi juga bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan.