Tangerang, 19 April 2025 – PT Prima Wana Kreasi Wood Industry kembali mencetak prestasi dengan berhasil mengekspor produk plywood (kayu lapis) dan blockboard ke dua negara Asia Timur, yakni Jepang dan Korea Selatan. Pengiriman ekspor ini melibatkan enam kontainer yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, di bawah pengawasan Bea Cukai Magelang.
Perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini mengekspor produk dengan total nilai mencapai Rp2,07 miliar, menandai langkah penting dalam kontribusi sektor industri kayu olahan terhadap devisa negara.
Baca juga: UMKM Rumah Tamadun Buktikan Inovasi dan Inklusi Sosial
“Petugas kami siaga melayani dan mengawasi pemuatan produk ekspor PT Prima Wana Kreasi Wood Industry,” ujar Hariyanto, Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Magelang.
PT Prima Wana Kreasi Wood Industry merupakan penerima fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai. Fasilitas ini memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, negara, dan masyarakat. Bagi perusahaan, kawasan berikat memungkinkan kelancaran arus kas (cashflow) dan penurunan biaya produksi. Sementara bagi negara, fasilitas ini mampu meningkatkan devisa serta menciptakan iklim investasi yang lebih baik, mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Tak kalah penting, fasilitas kawasan berikat juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja dan peningkatan aktivitas ekonomi lokal di wilayah Temanggung dan sekitarnya.
Keberhasilan ekspor ini membuktikan bahwa produk kayu olahan Indonesia memiliki daya saing tinggi di pasar internasional, khususnya di negara-negara yang dikenal dengan standar kualitas yang ketat seperti Jepang dan Korea Selatan.
Baca juga: UMKM Banua Sidat Ekspor Perdana Ikan Sidat ke Vietnam
Dukungan pemerintah melalui Bea Cukai dan fasilitas kawasan berikat menjadi kunci utama dalam kelancaran proses ekspor dan efisiensi operasional industri.
PT Prima Wana Kreasi Wood Industry pun semakin mantap mengambil peran dalam mendorong pertumbuhan industri pengolahan kayu nasional yang berkelanjutan, berorientasi ekspor, dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian daerah maupun nasional.