Kolaborasi Kemenperin dan Tiongkok Cetak Talenta Industri

Tangerang, 16 April 2025 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan daya saing sektor industri nasional dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Salah satu bentuk nyata dari upaya ini adalah kerja sama internasional dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), khususnya dalam bidang pendidikan vokasi dan pelatihan industri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok yang telah terjalin selama 75 tahun semakin diperkuat, termasuk dalam hal pengembangan SDM industri. “Hubungan kedua negara kini semakin erat, termasuk dalam mendorong pengembangan SDM industri yang berdaya saing global,” ujarnya di Jakarta, Selasa (15/4).

Baca juga: Revisi UU UMKM Angkat Derajat Pengemudi Ojek Online

Sebagai tindak lanjut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin bersama Politeknik ATK Yogyakarta membuka kelas Bahasa Mandarin pertama melalui program “Luban-Mozi College”. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Sailun Group dan Qingdao Technical College (QTC) asal Tiongkok.

Kepala BPSDMI Masrokhan menyebut pembukaan kelas Bahasa Mandarin merupakan langkah awal dari kolaborasi strategis antar institusi. “Penguasaan bahasa Mandarin akan membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa untuk melaksanakan prakerin maupun bekerja di Tiongkok,” ungkapnya.

Wakil Presiden QTC Liu Hong menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pelatihan bahasa, tetapi juga mencakup pengembangan talenta, penelitian ilmiah, dan pertukaran budaya. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berkembang melalui platform ‘Luban-Mozi College’,” katanya.

Baca juga: Kadin dan Kedubes Inggris Dorong Biodiversity Credit untuk Ekonomi Hijau Indonesia

Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Sonny Taufan, turut menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, kerja sama ini memberi kesempatan mahasiswa untuk menjalani program kuliah sekaligus magang selama satu tahun di QTC dan Sailun Group. “Ini adalah langkah penting dalam memperkuat daya saing lulusan kami di pasar global,” tuturnya.

Dengan kolaborasi ini, Kemenperin berharap Indonesia dapat terus mencetak SDM industri yang andal, profesional, dan mampu bersaing di kancah internasional, seiring visi menjadikan sektor industri sebagai motor penggerak utama perekonomian nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img