Tangerang, 07 April 2025 – Sebuah aksi mogok kerja yang sempat viral di media sosial baru-baru ini berujung pada pemecatan massal lebih dari seribu karyawan PT Yihong Novatex Indonesia di Cirebon. Insiden ini menggegerkan publik setelah video yang memperlihatkan sejumlah orang yang diduga provokator mengajak karyawan untuk bergabung dalam aksi mogok kerja. Aksi ini menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan dan berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Awal Mula Terjadinya Mogok Kerja
Menurut rekaman CCTV yang tersebar, pada awalnya terlihat sejumlah orang berpakaian hitam yang diduga sebagai provokator. Mereka tampak melakukan swiping atau penyaringan terhadap karyawan pabrik, dengan tujuan mengajak mereka untuk keluar dan berhenti bekerja. Tanpa ragu, para provokator ini berhasil mengajak banyak karyawan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan keluar dari area pabrik. Bahkan, beberapa provokator masuk secara paksa ke ruang rapat HRD, tempat berlangsungnya pertemuan internal perusahaan, dan terlihat berbicara dengan emosional kepada pihak HRD.
Baca juga: Hilirisasi Aspal Buton, Kemenperin Siapkan Peta Jalan hingga 2030
Tuntutan Karyawan dan Imbas Mogok Kerja
Aksi mogok kerja ini dipicu oleh tuntutan dari sejumlah karyawan yang meminta pengangkatan 617 pekerja kontrak menjadi karyawan tetap. Namun, tuntutan tersebut justru berakhir dengan kerugian besar bagi semua pihak. Setelah demonstrasi tersebut berlangsung selama empat hari, PT Yihong Novatex Indonesia mengalami keterlambatan pengiriman produk, yang menyebabkan terhentinya sejumlah pesanan dari klien.
Sebagai dampaknya, perusahaan akhirnya memutuskan untuk melakukan pemecatan massal terhadap 1.126 karyawan yang terlibat dalam aksi mogok kerja tersebut. PT Yihong mengklaim bahwa kerugian yang mereka alami cukup besar, karena keterlambatan pengiriman berdampak langsung pada bisnis mereka.
Baca juga: AADI vs ADRO: Mengapa Investor Masih Lebih Memilih Batu Bara Dibanding Energi Hijau
Pemecatan Massal dan Dampaknya
Dalam sebuah surat pemberitahuan yang beredar, PT Yihong menyatakan bahwa mogok kerja tersebut menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap operasional mereka. Tidak hanya pemesanan yang dihentikan, tetapi juga aktivitas perusahaan yang akhirnya harus dihentikan sementara waktu.
Keputusan untuk melakukan PHK massal ini tentunya berdampak pada banyak pihak, baik bagi karyawan yang terpaksa kehilangan pekerjaan maupun bagi perusahaan yang harus menghadapi kerugian finansial. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kedua belah pihak mengenai pentingnya komunikasi yang baik dan penyelesaian masalah yang lebih bijak tanpa harus berujung pada tindakan ekstrem seperti mogok kerja.
Kesimpulan
Aksi mogok kerja yang dipicu oleh provokator di PT Yihong Novatex Indonesia ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keharmonisan dan profesionalisme di tempat kerja. Selain itu, perusahaan dan karyawan perlu mencari solusi yang saling menguntungkan untuk menghindari kerugian besar seperti yang terjadi dalam peristiwa ini.
