Hilirisasi Aspal Buton, Kemenperin Siapkan Peta Jalan hingga 2030

Tangerang, 07 April 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong upaya optimalisasi pemanfaatan aspal Buton, sebagai salah satu aset nasional yang memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada aspal nasional. Aspal Buton, yang ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan kualitas aspal maupun sebagai substitusi aspal minyak. Mendorong Hilirisasi Aspal Buton, Kemenperin Siapkan Peta Jalan hingga 2030.

Melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kemenperin telah merilis Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton yang akan menjadi acuan untuk mengoptimalkan potensi tersebut hingga 2030.

Baca juga: AADI vs ADRO: Mengapa Investor Masih Lebih Memilih Batu Bara Dibanding Energi Hijau

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (30/3), menyampaikan bahwa sumber daya aspal Buton di Indonesia diperkirakan mencapai 576,87 juta ton dengan cadangan sebesar 218,87 juta ton, berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023. “Saat ini terdapat 34 pabrik pengolahan aspal Buton yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 324 ribu ton aspal minyak,” ujarnya.

Meskipun memiliki potensi yang besar, menurut Direktur Jenderal IKFT, Taufiek Bawazier, tingkat utilisasi industri aspal Buton di Indonesia masih tergolong rendah. Dalam empat tahun terakhir, pemanfaatan setiap jenis produk aspal Buton belum mencapai 15%. Oleh karena itu, Kemenperin telah merumuskan visi yang jelas dalam Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton, yaitu menjadikan aspal Buton sebagai tuan rumah pasokan aspal nasional dalam kerangka swasembada aspal pada tahun 2030.

Baca juga: Meningkatkan Daya Saing Indonesia Melalui Digitalisasi di Tengah Perang Dagang Global

Visi ini dilengkapi dengan tiga misi utama, yaitu peningkatan utilisasi industri aspal Buton yang terstandarisasi, pengembangan industri aspal Buton murni, serta penumbuhan ekosistem industri berbasis industri hijau. Salah satu upaya strategis yang telah dilakukan adalah memfasilitasi partisipasi industri aspal Buton dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri dan 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024, serta mengusulkan kaji ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk aspal Buton.

Taufiek menambahkan, Kemenperin juga melakukan sosialisasi regulasi tata kelola penggunaan aspal Buton, serta menyusun kajian kelayakan peralatan produksi dan pengembangan teknologi ekstraksi murni. Selain itu, Kemenperin berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK), guna mendukung penggunaan aspal Buton di berbagai proyek infrastruktur nasional.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Kemenperin optimistis industri aspal Buton akan semakin berkembang. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor aspal, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, serta mewujudkan kemandirian aspal nasional yang berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img