UMKM Batik Mojokerto Makin Berkembang dengan Sentra IKM Baru

Tangerang, 27 Maret 2025 – Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Batik Maja Bharama Wastra hadir sebagai upaya meningkatkan daya saing perajin batik di Mojokerto, Jawa Timur. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto.

Pembangunan sentra IKM ini didanai melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM tahun 2023 dan resmi diresmikan pada 7 Februari 2024. Terletak di Jl. Kedungsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, fasilitas ini berdiri di atas lahan seluas 5.363 meter persegi.

Baca juga: PTP Nonpetikemas Gelar Pelatihan UMKM untuk Sukses Digital

Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra menyediakan berbagai fasilitas guna meningkatkan produktivitas dan inovasi perajin batik. Gedung utama mencakup tujuh ruang produksi, seperti ruang mencanting, cap batik, desain, proses colet, dan jahit. Selain itu, terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mendukung pewarnaan ramah lingkungan.

Fasilitas lainnya termasuk galeri pemasaran untuk mempromosikan produk batik dan turunannya, seperti tas, sepatu, dan aksesoris fesyen. Sentra ini juga memiliki ruang pelatihan dan pertemuan yang dapat dimanfaatkan untuk workshop, kunjungan edukasi, serta berbagai kegiatan kesenian.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa kehadiran sentra ini berkontribusi pada peningkatan kapasitas produksi serta daya saing perajin batik di Mojokerto. Sejak beroperasi, jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 125 orang, sementara produksi batik tahunan melonjak dari 786 potong menjadi 5.477 potong.

“Dengan fasilitas yang lebih baik, kami berharap perajin batik dapat berkembang dan bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ujar Reni.

Sentra ini juga mendukung perajin dalam aspek legalitas usaha. Tercatat, 30 perajin telah memiliki izin usaha, 14 perajin memperoleh sertifikasi Batikmark, dan satu perajin telah bersertifikasi SNI.

Selain mendukung pertumbuhan industri batik, Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra juga berperan dalam melestarikan seni membatik melalui edukasi dan pelatihan bagi siswa sekolah dasar hingga mahasiswa. Pemerintah Kota Mojokerto juga menginisiasi program Duta Batik serta komunitas pecinta batik “Anak-Anak Majapahit” untuk menarik minat generasi muda terhadap batik.

Salah satu tantangan utama industri batik lokal adalah persaingan dengan batik printing yang lebih murah. Oleh karena itu, diperlukan strategi peningkatan kualitas dan inovasi desain agar produk batik tradisional tetap diminati pasar.

“Batik tulis dan cap memiliki nilai seni serta filosofi tinggi yang tidak dapat digantikan oleh batik printing. Kami terus mendorong inovasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih menghargai batik asli sebagai warisan budaya bangsa,” kata Reni.

Baca juga: PosSaku Bantu Digitalisasi UMKM Aceh Lewat Sosialisasi Bersama Bank Aceh

Untuk memperkenalkan Batik Mojokerto secara lebih luas, Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra aktif berpartisipasi dalam pameran nasional, seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dan Indonesia Teen Fashion Week (ITFW). Produk batik dari sentra ini telah dipasarkan tidak hanya di berbagai daerah di Indonesia tetapi juga ke Malaysia, Australia, Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat.

Dengan dukungan pemerintah dan sinergi berbagai pihak, diharapkan Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra dapat menjadi motor penggerak industri batik di Mojokerto, sekaligus meningkatkan kesejahteraan perajin melalui inovasi, edukasi, dan pemasaran yang lebih luas.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img