PMI Siap Sukseskan Keberlanjutan Bisnis 10-20 Tahun Mendatang

Tangerang, 25 Maret 2025 – Keberlanjutan bisnis menjadi perhatian utama bagi Philip Morris International (PMI). CEO PMI, Jacek Olczak, menekankan pentingnya aspek keberlanjutan untuk menciptakan hasil kinerja yang positif dan berkelanjutan bagi perusahaan. Jacek mengungkapkan bahwa PMI tidak hanya fokus pada kesuksesan jangka pendek, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan perusahaan tetap berkembang dalam 10 hingga 20 tahun ke depan.

“Keberlanjutan bukan hanya soal hasil bisnis tahun ini dan tahun depan, tetapi bagaimana memastikan kesuksesan jangka panjang,” ungkap Jacek dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025). PMI menggunakan berbagai metrik untuk mengukur keberlanjutan, yang melibatkan bisnis, operasional, dampak terhadap karyawan, serta masyarakat luas.

Baca juga: QRIS Bali Tumbuh Signifikan, 925.633 Merchant Terdaftar

Salah satu inisiatif PMI di sektor bisnis adalah menyediakan pilihan yang lebih baik untuk perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau. PMI memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap yang diharapkan dapat memberikan alternatif yang lebih aman bagi konsumen.

Pada aspek operasional, PMI mendorong unit usaha untuk mengimplementasikan energi bersih dan meminimalkan dampak lingkungan. Sampoerna, sebagai bagian dari PMI, memiliki rekam jejak yang baik dalam hal efisiensi energi dan pengelolaan air yang berkelanjutan. “Kami berinvestasi dalam teknologi hemat energi dan memastikan energi yang digunakan berasal dari sumber yang lebih baik,” jelas Jacek.

Baca juga: Optimalkan Digitalisasi, Bank Sampoerna Bidik Pertumbuhan Kredit

Selain itu, PMI juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Perusahaan berinvestasi untuk membantu karyawan memahami teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI). PMI memastikan karyawannya dapat mengikuti kemajuan teknologi dan memanfaatkan peluang yang ada.

Sampoerna, yang merupakan bagian dari PMI, juga berperan besar dalam mendukung masyarakat melalui berbagai program. Sampoerna Retail Community (SRC) telah mendampingi lebih dari 250.000 toko kelontong di Indonesia. Selain itu, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) telah membantu lebih dari 97.000 UMKM dalam mengembangkan usaha mereka.

Jacek juga memuji kontribusi Sampoerna dalam memperkuat keberlanjutan sosial. “Keberlanjutan berarti memastikan sumber daya manusia berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi di sekitar kita,” tambahnya.

Sampoerna juga menerapkan prinsip Falsafah Tiga Tangan yang berfokus pada manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham. Sampoerna bermitra dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih serta mengelola seluruh rantai pasokannya. Sampoerna secara langsung atau tidak langsung mempekerjakan lebih dari 90.000 orang.

Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa Sampoerna terus berkomitmen untuk membantu karyawan berkembang, baik melalui pelatihan keterampilan masa depan maupun mendukung karyawan yang akan memasuki masa pensiun untuk merintis usaha. Program tersebut sudah memberikan dampak positif, khususnya bagi para pelinting sigaret yang mampu membuka usaha setelah pensiun.

“Komitmen kami mencakup seluruh rantai pasokan, mulai dari petani hingga masyarakat luas. Inilah cara kami berkontribusi bagi Indonesia,” tutup Ivan.

Dengan pendekatan keberlanjutan yang komprehensif ini, PMI dan Sampoerna berusaha menciptakan dampak positif bagi lingkungan, karyawan, mitra, dan masyarakat, serta memastikan kesuksesan bisnis jangka panjang di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img