Dekranas dan Kemenperin Sinergi Majukan Industri Kriya Nasional

Tangerang, 14 Maret 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat sinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam mendorong pengembangan industri kriya dan wastra di Indonesia agar semakin berdaya saing. Sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Selama ini, industri kriya dan wastra berkembang pesat berkat kombinasi antara nilai sejarah, budaya lokal, serta inovasi desain yang mengikuti tren pasar. Namun, tantangan yang dihadapi semakin besar di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Kartasasmita, dalam acara Kick Off Road to HUT ke-45 Dekranas yang digelar secara daring pada Selasa (11/3).

Baca juga: Pemerintah Tegas Larang Pakaian Bekas Impor Demi Industri Lokal

Loemongga menyatakan bahwa sinergi antara Kemenperin dan Dekranas merupakan langkah strategis dalam memperkuat daya saing industri kriya dan wastra Indonesia. “Kami berkomitmen untuk membina dan mengawal pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kriya dan wastra agar mampu meningkatkan kapasitas diri serta kualitas produk, sehingga dapat menguasai pasar lokal dan global,” ujarnya.

Sebagai bagian dari perayaan HUT ke-45 Dekranas, Kemenperin dan Dekranas menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan bagi pelaku IKM. Rangkaian ini diawali dengan webinar bertajuk “Desain Ubah Fungsi Produk dan Pasar Ekspor”, yang melibatkan akademisi dan desainer guna memberikan wawasan tentang inovasi desain dan strategi ekspor.

Loemongga menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan agenda tahunan yang sangat penting dalam memperkuat ekosistem industri kerajinan nasional. Kemenperin, melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan sektor kriya dan wastra agar semakin kompetitif.

“Inovasi yang menggabungkan unsur keindahan budaya Indonesia dengan kreativitas dan teknologi modern sangat diperlukan agar produk kriya dan wastra memiliki nilai tambah yang lebih tinggi,” tambahnya. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk mendukung perkembangan industri ini agar semakin berkembang di kancah global.

Direktur Jenderal IKMA sekaligus Sekretaris Jenderal Dekranas, Reni Yanita, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan menuju HUT ke-45 Dekranas mencakup berbagai seminar dan bimbingan teknis untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan pelaku IKM.

Beberapa kegiatan yang dijadwalkan antara lain:

  • Seminar Pengembangan Komoditi Kerajinan, yang akan digelar tiga kali, dengan seminar pertama bertema “Desain Ubah Fungsi Produk dan Pasar Ekspor”.
  • Pendampingan pewarnaan alam dan pengembangan motif IKM tenun di Kabupaten Penajam Paser Utara.
  • Pendampingan diversifikasi produk kerajinan manik-manik di Kota Balikpapan.
  • Seminar Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya.
  • Talkshow dalam rangka HUT Dekranas.
  • Partisipasi dalam Pameran Kriyanusa di JICC Senayan, Jakarta.
  • Seminar Pengembangan Komoditi Wastra, yang akan dilaksanakan tiga kali pada bulan April, Agustus, dan Oktober.

Baca juga: Kolaborasi PTDI dan PT YPTI Tingkatkan Industri Kedirgantaraan

Dengan berbagai program pembinaan ini, diharapkan para perajin dapat meningkatkan wawasan, produktivitas, dan daya saing industri kriya dan wastra Indonesia, sehingga produk lokal semakin dikenal dan diminati di pasar global.

“Dengan semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, kami optimistis bahwa industri kriya dan wastra Indonesia dapat semakin berkembang dan mendunia,” tutup Loemongga.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img