Produk UMKM Sulbar Makin Berkualitas dengan Sertifikasi Halal

Tangerang, 13 Maret 2025 – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Barat, Adnan Nota, menyampaikan pentingnya sertifikasi halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan Kelas DUHA (Dukungan Halal UMKM dan Akselerasi). Acara ini merupakan pelatihan dan workshop sertifikasi halal yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat di Hotel d’Maleo, Kabupaten Mamuju.

Dalam sambutannya, Adnan Nota menegaskan bahwa sertifikasi halal sangat berperan dalam meningkatkan kepercayaan konsumen serta daya saing produk UMKM di pasar yang lebih luas. Ia juga menanggapi pertanyaan dari masyarakat terkait perlunya sertifikasi halal untuk produk yang secara turun-temurun sudah dianggap halal.

Baca juga: Usaha Mikro di Banjar Makin Kuat dengan Bantuan Modal Baru

“Sebagian orang mungkin bertanya, mengapa produk yang sudah lama kita konsumsi perlu dilabeli halal? Padahal, bahan, alat, dan prosesnya sudah dikenal. Saya pernah bertugas di Mamasa, ada kue khas yang saya suka, namanya kue tori’. Tapi dulu ada kekhawatiran, karena yang membuatnya adalah saudara kita dari non-muslim,” jelasnya.

Adnan Nota menambahkan bahwa dengan adanya sertifikasi halal, tidak akan ada lagi keraguan terhadap kehalalan suatu produk. Label halal memastikan bahwa bahan baku dan proses pembuatannya benar-benar sesuai dengan standar kehalalan.

Lebih lanjut, Kakanwil Kemenag Sulbar mengungkapkan beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh para pelaku UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal. Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas pengolahan yang sesuai dengan standar halal.

“Saya sempat berbincang dengan seorang alumni Juleha (Juru Sembelih Halal) di Pekkabata saat singgah salat duhur. Mereka masih menghadapi kendala dalam mencari tempat penggilingan bakso. Hanya ada satu tempat penggilingan, dan jika digunakan oleh saudara kita yang muslim, bahan yang digunakan tidak bisa dipastikan halal. Ini menjadi perhatian khusus bagi LP3H,” urainya.

Sebagai penutup, Adnan Nota berharap agar Kelas DUHA tidak hanya sekadar menjadi ajang pelatihan, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mempercepat sertifikasi halal bagi produk UMKM di Sulawesi Barat.

Baca juga: UMKM Lombok Barat Dapat Pinjaman Modal Gratis Bunga

“Saya berharap setelah pelatihan ini, produk-produk UMKM kita langsung mendapatkan label halal. Kita semua sudah memahami efek positifnya, baik dari sisi peningkatan daya saing maupun kepercayaan masyarakat. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” pungkasnya.

Setelah menyampaikan sambutan, Kakanwil Kemenag Sulbar secara resmi membuka kegiatan Kelas Edukasi Halal. Acara ini turut disaksikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat, Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, Kepala Perindagkop Sulbar, serta para peserta yang antusias mengikuti pelatihan ini.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM di Sulawesi Barat semakin siap menghadapi tantangan pasar global dengan produk yang tersertifikasi halal, sekaligus meningkatkan daya saing serta kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img