Tangerang, 13 Maret 2025 – Hilirisasi yang digagas oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diyakini mampu membuka banyak lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian yang inklusif dan berkeadilan di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi XII DPR RI, Christiany Eugenia Tetty Paruntu, yang menekankan pentingnya pemerintah untuk memastikan bahwa hilirisasi yang dilakukan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: Ide Bisnis Tanpa Modal yang Menguntungkan di 2025
Dalam keterangannya pada Senin, 10 Maret 2025, Tetty menjelaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan harus dapat menciptakan lapangan kerja yang luas, berkelanjutan, serta berdampak sosial yang besar. “Hilirisasi yang lebih banyak membuka lapangan kerja, inklusif, berkeadilan, berdampak sosial, dan berkelanjutan sangat penting untuk mendongkrak ekonomi nasional,” ujar Tetty.
Lebih lanjut, Tetty menegaskan bahwa hilirisasi yang dilakukan pemerintah saat ini merupakan bagian dari strategi untuk mencapai ketahanan energi dan pangan nasional. Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi dan kemaritiman yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi kunci penting dalam mendorong hilirisasi yang berdampak luas. “Ekonomi hijau memiliki dampak yang rendah terhadap karbon dan baik untuk lingkungan. Sementara itu, ekonomi biru dapat dimanfaatkan dengan potensi laut Indonesia yang luas serta angkatan kerja yang melimpah,” tambahnya.
Baca juga: AQUA Raih PROPER Emas dan Hijau 2024, Terus Komitmen pada Lingkungan
Menurut Tetty, juga harus melibatkan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta sektor swasta. Dukungan regulasi yang baik sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem usaha yang dapat mendukung pertumbuhan sektor ini. Dengan hilirisasi yang berkualitas, Indonesia dapat meraih target pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mengurangi ketimpangan sosial yang ada.
Selain itu, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menargetkan sektor hilirisasi sebagai ujung tombak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data yang ada, investasi yang berhasil direalisasikan dalam sektor ini diharapkan mencapai Rp13.528 triliun dalam lima tahun ke depan. Dengan target tersebut, diharapkan dapat menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa program hilirisasi akan dimulai dengan pelaksanaan 15 megaproyek pada tahun 2025. Dalam acara perayaan HUT ke-17 Gerindra di Sentul International Convention Center, Prabowo menyampaikan bahwa ini akan dimulai tanpa mengandalkan investasi asing. “Kami akan teruskan hilirisasi ini, dan mulai tahun ini, minimal ada 15 megaproyek yang akan dilaksanakan,” ungkapnya.
Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, hilirisasi berbasis ekonomi hijau dan biru tidak hanya mampu menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini tentunya menjadi langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.