Wamendag Dorong UMKM Inovatif untuk Indonesia Emas 2045

Tangerang, 11 Maret 2025 – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya produktivitas dan inovasi bagi para pelaku usaha dalam menjajaki berbagai peluang kewirausahaan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi serta mendukung realisasi visi Indonesia Emas 2045.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara Business Talk Ramadan yang diselenggarakan oleh Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha KAHMI (BPP HIPKA) di Masjid Istiqlal, Jakarta. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Muhammad Syafi’i, Ketua Umum BPP HIPKA Kamrussamad, serta ratusan anggota HIPKA.

Baca juga: IKM Jadi Tulang Punggung Industri Manufaktur Indonesia

Dalam paparannya, Wamendag Roro menegaskan bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan motor penggerak utama perekonomian Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja, UMKM juga berperan dalam eksplorasi industri kreatif. Ia menyoroti tiga peluang utama dalam perdagangan, yakni potensi besar pasar domestik, tingginya angka usia produktif, dan meningkatnya daya saing Indonesia di tingkat global.

Lebih lanjut, Wamendag Roro mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi nasional terbukti kuat dalam menghadapi tantangan global, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03 persen pada 2024. “Mewujudkan Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, kita harus mengenali tantangan dan peluang yang ada guna merancang strategi yang tepat,” ujarnya.

Dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029, Kementerian Perdagangan menargetkan peningkatan ekspor sebesar 7,1 hingga 9,64 persen selama 2025–2029. Salah satu program andalannya adalah UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor yang mendukung pelaku usaha dalam menembus pasar global melalui fasilitasi business matching secara berkala.

Sejak Mei 2020, Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan selama 57 bulan berturut-turut. Negara tujuan ekspor utama masih didominasi oleh RRT, Amerika Serikat, Jepang, India, dan negara-negara ASEAN. Namun, tantangan perdagangan seperti isu lingkungan, perubahan iklim, dinamika geopolitik global, disrupsi ekonomi digital, gangguan rantai pasok, serta fluktuasi harga pangan dan energi harus diantisipasi dengan baik.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Wamendag Roro menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan asosiasi seperti HIPKA dalam pembinaan serta pendampingan bagi UMKM. “Kemendag terbuka untuk merangkul berbagai pihak. Gotong royong adalah kunci keberhasilan mencapai target pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Baca juga: Pameran HOMEDEC 2025 Solusi Terbaik untuk Renovasi dan Interior Rumah

Wamendag juga mengajak para anggota HIPKA untuk lebih jeli dalam melihat peluang serta menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Para pelaku usaha didorong untuk memanfaatkan berbagai program dan fasilitas yang disediakan pemerintah, seperti platform InaExport yang menyediakan informasi mengenai analisis pasar ekspor, produk unggulan, hingga peluang business matching dan pameran di dalam maupun luar negeri.

“Manfaatkanlah pelatihan UMKM dan berbagai program fasilitasi ekspor yang disediakan oleh Kemendag agar usaha semakin berkembang dan sejahtera,” pungkas Wamendag Roro.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img