Tangerang, 07 Maret 2025 – Di tengah perubahan kondisi geopolitik global, industri mebel dan kerajinan Indonesia tetap menunjukkan prospek pertumbuhan yang positif. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) optimis bahwa sektor ini akan terus berkembang, berkontribusi pada perekonomian nasional, serta memperluas daya saing di pasar internasional.
Berdasarkan data dari Expert Market Research, nilai pasar furnitur global pada tahun 2024 mencapai US$660 miliar dan diperkirakan tumbuh sebesar 4,9% pada periode 2025 hingga 2034. Dengan potensi pasar yang besar, penyelenggaraan pameran internasional seperti Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 menjadi langkah strategis dalam memperkenalkan produk furnitur Indonesia ke pasar global.
Baca juga: Diskon Lebaran Hingga 70 % di BINA Dukung UMKM Lokal
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, bersama Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, secara resmi membuka IFEX 2025 di Jakarta pada 6 Maret. Faisol Riza menegaskan pentingnya inovasi dalam desain, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, serta penerapan teknologi efisien dalam industri furnitur.
“Dengan kolaborasi antara pelaku industri dan dukungan dari berbagai pihak, kita optimis dapat meningkatkan produktivitas, ekspor, dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujar Faisol.
Kementerian Perindustrian telah mengambil berbagai langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan industri ini, termasuk fasilitasi bahan baku, peningkatan sumber daya manusia, riset pasar, dan investasi.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, menekankan bahwa industri mebel dan kerajinan memiliki peran strategis sebagai industri padat karya berbasis kreatif yang berkelanjutan. Ia juga berharap adanya regulasi yang mendukung industri, terutama terkait Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), agar lebih fokus di tingkat hulu tanpa membebani pelaku industri.
Dengan capaian ekspor produk mebel dan kerajinan sebesar US$2,37 miliar hingga November 2024, IFEX 2025 diharapkan dapat memperkenalkan produk unggulan Indonesia ke pasar alternatif. Memasuki dekade ke-10 penyelenggaraannya, IFEX telah menjadi bagian dari Asia Furniture Show Circle dan menjadi destinasi utama bagi para pembeli internasional.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, menegaskan bahwa IFEX bukan sekadar pameran, tetapi juga platform bagi perajin lokal untuk bersaing di pasar global. “Kami ingin membuka peluang seluas-luasnya bagi perajin Indonesia untuk memamerkan karya terbaik, menjalin kemitraan strategis, dan memperluas jaringan pasar mereka,” kata Daswar.
Baca juga: PT Pos dan Bea Cukai Resmikan Ruang Ekspor untuk UMKM
Pengunjung yang ingin melihat produk-produk unggulan di IFEX 2025 dapat melakukan registrasi online di https://ifexindonesia.com/register. Untuk kenyamanan peserta dan pengunjung, penyelenggara menyediakan layanan antar-jemput gratis serta kerja sama dengan hotel-hotel sekitar JIExpo, Kemayoran.
IFEX 2025 menargetkan menarik 14.000 pengunjung dari lebih dari 100 negara dan diharapkan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri furnitur nasional. “HIMKI optimis bahwa IFEX akan terus memiliki posisi strategis dalam mempromosikan industri furnitur Indonesia serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Abdul Sobur.