AI dan 5G Percepat Digitalisasi Industri Indonesia

Tangerang, 21 Februari 2025 – Indonesia semakin menunjukkan potensinya sebagai salah satu pusat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2024, nilai transaksi ekonomi digital nasional tumbuh signifikan sebesar 13 persen, mencapai USD90 miliar. Pertumbuhan ini menandakan peluang besar yang harus dioptimalkan untuk mendorong ekonomi nasional, meningkatkan daya saing global, serta menciptakan pemerataan ekonomi.

Sebagai bagian dari transformasi industri menuju era Industri 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penerapan teknologi digital seperti Kecerdasan Buatan (AI), machine learning, serta digitalisasi di berbagai sektor industri. Staf Ahli Bidang Percepatan Transformasi Industri 4.0, Emmy Suryandari, dalam CNBC Tech and Telco Summit 2025 bertajuk “5G & AI: The Future is Now” di Jakarta, Jumat (21/2), menegaskan komitmen Kemenperin dalam akselerasi digitalisasi industri.

Baca juga: Sertifikasi Halal Mudah dan Cepat Strategi Kemenperin

Sejak tahun 2018, Kemenperin telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing industri nasional. Untuk mengukur kesiapan industri dalam menghadapi era digital, pemerintah juga menerapkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), yang menjadi acuan bagi perusahaan dalam menilai kesiapan transformasi digital mereka.

Dengan semakin pesatnya perkembangan AI dan machine learning, Kemenperin berharap seluruh sektor industri di Indonesia dapat meningkatkan kesiapan digitalnya guna menghadapi persaingan global.

Dalam upaya mendukung ekosistem 5G, Kemenperin terus mendorong industri lokal untuk menghasilkan perangkat yang kompatibel dengan teknologi 5G, termasuk ponsel, antena, hingga perangkat keras lainnya. Langkah ini bertujuan agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama dalam ekosistem 5G global.

Selain itu, pemerintah juga aktif berkoordinasi dengan berbagai kementerian terkait dalam penyediaan perangkat jaringan 5G, seperti router, switch, dan antena yang mendukung kecepatan serta kapasitas tinggi. Bahkan, Kemenperin melihat peluang besar bagi industri lokal dalam memproduksi perangkat 5G broadcasting seperti radio unit, fronthaul, distributed unit, dan centralized unit.

“Dengan adanya industri Electronic Manufacturing Services (EMS) di Indonesia, proses manufaktur perangkat ini bisa dilakukan di dalam negeri. Mulai dari Semi Knocked Down (SKD) hingga mencapai fully manufactured,” jelas Emmy.

Sejalan dengan meningkatnya investasi di sektor elektronika, dari Rp5,11 triliun pada 2023 menjadi perkiraan Rp8,29 triliun pada 2024, Kemenperin menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada impor. Langkah ini bertujuan untuk memperkecil defisit neraca perdagangan sekaligus memperkuat kemandirian industri nasional.

Untuk itu, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis, seperti optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta insentif investasi berupa tax holiday dan tax allowance. Emmy menegaskan bahwa kebijakan ini akan mempercepat pertumbuhan industri 5G dan AI di Indonesia serta memberikan peluang besar bagi perusahaan lokal untuk berkembang di pasar global.

Tak hanya dari sisi teknologi dan investasi, pemerintah juga fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan vokasi yang menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan teknis di bidang 5G dan AI. Selain itu, Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) yang didirikan Kemenperin diharapkan dapat menjadi pusat solusi bagi industri 4.0 dan menjembatani kerja sama industri lokal dengan mitra internasional.

“Dalam dunia yang semakin global, investasi asing memiliki peranan penting dalam mendukung pengembangan teknologi tinggi di Indonesia. Pemerintah akan terus menjaga iklim investasi yang kondusif melalui insentif fiskal maupun non-fiskal, guna mendorong transfer teknologi yang diperlukan dalam menghadapi era 5G dan AI,” pungkas Emmy.

Baca juga: Trade Expo Indonesia ke 40 Resmi Diluncurkan

Dengan berbagai inisiatif ini, Indonesia semakin siap menjadi kekuatan ekonomi digital yang kompetitif di tingkat global, seiring dengan percepatan adopsi teknologi digital dalam berbagai sektor industri.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img