Tangerang, 21 Februari 2025 – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, secara resmi meluncurkan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40. Peluncuran ini berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Kamis (20/2).
Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza, serta Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Loto Srinaita Ginting. Kehadiran berbagai pejabat dan pemangku kepentingan menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor nasional.
Baca juga: PT PPI dan LPEI Latih 165 UMKM untuk Sukses Ekspor
Dalam sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Perdagangan atas keberhasilan penyelenggaraan TEI dari tahun ke tahun. Ia menekankan bahwa TEI telah menjadi pameran dagang berskala internasional yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Saya apresiasi Kemendag atas terselenggaranya TEI ini yang selalu melampaui target dan meningkatkan ekspor,” ujar Airlangga.
Ia juga menyoroti daya saing produk Indonesia di pasar global, yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang naik menjadi 51,9. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat surplus selama 57 bulan berturut-turut dengan capaian USD 31,04 miliar pada 2024.
TEI ke-40 dijadwalkan berlangsung pada 15—19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Pameran ini menjadi ajang bertemunya para pelaku usaha lokal dengan pembeli global untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
Mendag Busan menyampaikan bahwa TEI ke-40 mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence: Trade Beyond Boundaries”. Tema ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperluas akses pasar global dan meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional.
“Tahun ini, kami menargetkan nilai transaksi sebesar USD 16,5 miliar, dengan partisipasi 1.500 exhibitor, 5.000 buyer dari seluruh dunia, serta 30.000 pengunjung,” jelas Mendag Busan.
Produk yang dipamerkan akan dibagi dalam tiga zona utama, yaitu Food, Beverages & Agriculture Products, Manufactured Products, serta Services, Lifestyle, and Others.
Salah satu inovasi dalam TEI ke-40 adalah kehadiran Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor). Paviliun ini didesain untuk membantu UMKM menembus pasar ekspor dengan dukungan dari BUMN dan sektor swasta. Selain itu, TEI juga menjadi ajang promosi sektor jasa, termasuk perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Kemendag juga menggelar berbagai program pendukung seperti business matching, business counseling, forum bisnis, penandatanganan MoU, serta penghargaan Primaniyarta bagi eksportir dan Primaduta bagi pembeli mancanegara.
Untuk menarik lebih banyak peserta dan buyer internasional, Kemendag melibatkan Kedutaan Besar RI (KBRI), Konsulat Jenderal RI (KJRI), serta perwakilan perdagangan di luar negeri.
Pada TEI ke-39 tahun lalu, pameran ini mencatat transaksi sebesar USD 22,73 miliar dengan 1.480 peserta dan lebih dari 41.000 pengunjung. Dengan persiapan matang dan dukungan dari berbagai pihak, TEI ke-40 diharapkan dapat melampaui capaian sebelumnya dan semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan global.
“TEI adalah peluang besar bagi pelaku usaha untuk memperluas jaringan bisnis dan meraih pasar ekspor yang lebih luas,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi.
Baca juga: Perempuan Pesisir Bangkit Lewat UMKM Greenthink
Dengan berbagai inovasi dan strategi yang diterapkan, TEI ke-40 diyakini akan menjadi momentum penting dalam mendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi nasional.