Saprahan Khatulistiwa 2025 Dorong Inovasi dan Pertumbuhan UMKM Kalbar

Tangerang, 17 Februari 2025 – Gelaran tahunan Saprahan Khatulistiwa 2025 kembali menjadi ajang penting bagi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. Dengan tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi”, acara yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Kalbar ini berlangsung dari 5 hingga 16 Februari 2025. Sebagai bagian dari Calendar of Events (CoE) Kalimantan Barat, Saprahan Khatulistiwa 2025 menghadirkan serangkaian kegiatan yang mengintegrasikan sektor UMKM, koperasi, keuangan, dan pariwisata daerah.

Baca juga: Pemerintah Dorong Pembangunan Green Housing untuk Kurangi Emisi

Acara ini turut mengkolaborasikan beberapa acara besar lainnya seperti Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan perayaan puncak Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang. Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan produk unggulan lokal, memperluas pasar, serta meningkatkan daya saing ekonomi Kalimantan Barat melalui teknologi dan digitalisasi.

Filianingsih Hendrata, Deputi Gubernur Bank Indonesia, menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang promosi produk, namun juga membuka peluang ekspansi bisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif, yang akan didorong melalui pameran UMKM unggulan, lokakarya digitalisasi bisnis, hingga forum investasi.

Baca juga: Jakarta dan Perjuangannya: Menjadi Kota Global Ramah Lingkungan

Salah satu highlight dari acara ini adalah Kalbar Food Festival yang memecahkan rekor MURI untuk kategori minum kopi pancong durian terbanyak, menambah daya tarik kegiatan ini dalam mengedepankan potensi kuliner daerah. Pontianak City Run, yang diikuti oleh lebih dari 4.700 pelari, semakin memperkuat posisi Kota Pontianak sebagai destinasi sport tourism. Selain itu, Pekan Tenun Khatulistiwa yang bertema “Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global” memberikan ruang bagi desainer muda lokal untuk memamerkan karya mereka.

Windy Prihastari, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kalbar, mengungkapkan bahwa perayaan Cap Go Meh juga membawa dampak positif bagi kunjungan wisatawan, dengan data BPS Kalbar yang menunjukkan peningkatan signifikan jumlah wisatawan nusantara pada 2024. Ia optimistis bahwa dengan adanya kegiatan ini, angka kunjungan wisatawan akan terus meningkat.

Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, Saprahan Khatulistiwa 2025 turut mendorong inklusi keuangan digital. Harisson, Pj Gubernur Kalimantan Barat, menjelaskan bahwa ajang ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan sistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS, yang semakin mempercepat proses transaksi dan memperkenalkan ekonomi digital kepada masyarakat.

Para pelaku UMKM, seperti Hendri, pemilik usaha kopi lokal di Pontianak, sangat antusias dengan kesempatan yang diberikan oleh event ini. Ia berharap keikutsertaannya akan membuka peluang baru untuk memperkenalkan produknya ke pasar yang lebih luas dan menarik minat investor.

Dengan tema besar yang menggabungkan digitalisasi, kearifan lokal, dan ekonomi kreatif, Saprahan Khatulistiwa 2025 diharapkan menjadi pilar utama dalam mendorong perekonomian Kalimantan Barat yang lebih berkelanjutan dan bersaing di pasar global. Melalui berbagai kolaborasi dan kegiatan yang melibatkan banyak sektor, acara ini menjadi platform penting untuk mempercepat transformasi ekonomi digital di Kalimantan Barat, dengan memberikan peluang bagi UMKM lokal untuk berkembang dan bersaing.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img