Tangerang, 15 Februari 2025 – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia terus mendorong transformasi digital untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menggandeng berbagai pihak. Kali ini, Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Lampu.id dan Lazada Indonesia untuk memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai alat untuk mendorong UMKM berinovasi, adaptasi, dan memperluas jangkauan pasar.
Dalam lokakarya bertajuk “Pakai AI: Raih Lebih Banyak Konsumen dan Cuan Maksimal” yang diadakan pada Rabu, 12 Februari 2025, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, menyampaikan bahwa AI saat ini tidak hanya dapat diakses oleh perusahaan besar. UMKM pun dapat memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, mulai dari menganalisis tren pasar, memahami perilaku konsumen, mengelola inventaris, hingga mengoptimalkan strategi pemasaran. Moga menambahkan, dengan pemanfaatan teknologi ini, UMKM dapat membuat keputusan bisnis yang lebih tepat, menjangkau lebih banyak konsumen, dan meningkatkan pendapatan.
Baca juga: UMKM Bisa Dapat KUR dengan Mudah Cek Persyaratannya
Melalui lokakarya ini, pelaku UMKM juga mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan calon mitra strategis dan memperluas jaringan untuk pengembangan usaha mereka. Moga menekankan pentingnya adaptasi digital bagi pelaku UMKM untuk mengoptimalkan potensi bisnis mereka dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM berkontribusi sebesar 60,51% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja di Tanah Air. Oleh karena itu, pemerintah terus mendukung pengembangan UMKM, termasuk dengan kemudahan dalam memperoleh pembiayaan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Sementara itu, Vice President Government Affairs Lazada, Yovan Sudarma, menjelaskan bahwa persaingan ketat di industri perdagangan mendorong UMKM untuk berinovasi. Ia juga menyoroti riset Kearney yang memproyeksikan kontribusi AI terhadap PDB Indonesia sebesar USD 366 miliar pada 2030. Yovan menambahkan, hasil riset Lazada dan Kantar menunjukkan bahwa 53% konsumen Indonesia merasa terbantu dengan fitur berbasis AI, seperti obrolan bot dan rekomendasi produk, yang mempermudah pengalaman berbelanja.
Pendiri Lampu.id, Melissa Wijaya, juga mengungkapkan komitmennya untuk terus memberikan pendampingan intensif bagi pelaku UMKM terpilih, dan menyarankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan mitra strategis dalam mendorong kewirausahaan digital. Melissa berharap, dengan dukungan tersebut, pelaku UMKM Indonesia dapat lebih cepat beradaptasi dengan digitalisasi dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Namun, Moga mengingatkan pelaku UMKM untuk tetap mengedepankan perlindungan konsumen, mengingat tantangan yang ada dalam transaksi daring seperti penipuan dan produk yang tidak sesuai deskripsi. Oleh karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memahami regulasi yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Baca juga: UMKM Kopi Tuku Kini Jadi Nama Stasiun MRT Cipete Raya
Lokakarya ini dihadiri oleh 150 pelaku UMKM dari berbagai sektor, termasuk fesyen, kesehatan, kecantikan, kriya, dan kuliner, serta sejumlah pembicara ahli dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan.