Tangerang, 15 Februari 2025 – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan industri otomotif nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa sektor ini memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan manufaktur.
Dalam pembukaan International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta, Kamis (13/2), Menperin memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut yang telah berkontribusi besar dalam menggairahkan industri otomotif nasional. “IIMS terus menunjukkan tren positif. Pada gelaran tahun lalu, total penjualan mencapai 19.200 unit dengan transaksi senilai Rp6,7 triliun, meningkat 54,5 persen dibandingkan IIMS 2023,” ujarnya.
Baca juga: Lampu.id dan Lazada Bantu UMKM Berinovasi dengan AI
Meski mencatatkan pencapaian positif, industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan berupa penurunan penjualan mobil secara wholesales sebesar 11,3 persen pada Januari 2025. Sepanjang 2024, total penjualan hanya mencapai 866.000 unit, turun 13,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Menanggapi kondisi ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis, termasuk pemberian insentif untuk mobil hybrid guna meningkatkan daya beli masyarakat. “Kami berharap IIMS 2025 mampu mendorong minat konsumen terhadap kendaraan baru, termasuk kendaraan ramah lingkungan,” kata Menperin.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih menjadi kontributor utama bagi PDB nasional, dengan kontribusi yang terus meningkat sejak 2022. Pada kuartal IV 2024, industri manufaktur menyumbang 19,13 persen terhadap PDB, membuktikan bahwa Indonesia tidak mengalami deindustrialisasi dini.
Dalam sektor otomotif, produksi kendaraan roda dua mencapai 6,91 juta unit, dengan penjualan sebesar 6,33 juta unit. Ekspor kendaraan juga menunjukkan tren positif dengan 572 ribu unit mobil CBU dan 153 juta unit suku cadang yang dikirim ke berbagai negara.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia yang masih rendah, yaitu 99 unit per 1.000 orang. Sebagai perbandingan, Malaysia memiliki rasio 490 unit per 1.000 orang, sementara Jepang mencapai 670 unit.
Selain itu, tren kendaraan listrik di Indonesia semakin berkembang dengan populasi kendaraan listrik yang mencapai 207 ribu unit pada tahun 2024, naik 78,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan, pemerintah akan segera menerbitkan insentif untuk motor listrik.
Menperin berharap partisipasi lebih banyak merek otomotif dalam IIMS 2025 dapat memperluas pasar dan memperkuat industri dalam negeri. “Produsen harus berupaya meningkatkan kandungan lokal (TKDN) agar industri kecil dan menengah (IKM) juga merasakan manfaat dari pertumbuhan industri otomotif,” pungkasnya.
Baca juga: Wamen UMKM Dukung Produksi Becak Listrik Ramah Lingkungan
Dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada, pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri otomotif melalui regulasi yang mendukung, insentif kendaraan ramah lingkungan, serta ajang pameran seperti IIMS. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat memperkuat daya saing industri otomotif nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.