Kemenperin Kirim Mahasiswa Magang ke Jepang 2025

Tangerang, 14 Februari 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri agar lebih kompeten, siap kerja, dan memiliki daya saing global. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan negara mitra, seperti Jepang.

Dalam rangka mendukung program pengembangan SDM industri, Kemenperin memfasilitasi program magang jangka pendek (short-term internship program) bagi sejumlah mahasiswa di Nagasaki, Jepang. Program ini akan berlangsung mulai 17 Februari hingga 3 Maret 2025.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Bantu UMKM Berkembang

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa peningkatan kompetensi SDM merupakan prioritas utama dalam mendukung pertumbuhan sektor industri nasional.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM industri di tanah air melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi. Dengan SDM yang unggul, kami optimistis akan dapat memacu produktivitas dan inovasi di sektor industri yang ikut berperan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/2).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa program magang ini merupakan hasil kerja sama antara BPSDMI dengan Morimitsu Industry, Co. Ltd. dan AAI Co., Ltd. Kesepakatan ini telah dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada 25 Juni 2024 di Jepang.

“MoU tentang Implementasi Pendidikan Vokasi Industri ini akan melibatkan sebanyak 18 mahasiswa dari Politeknik ATI Makassar yang akan mengikuti program tersebut,” kata Masrokhan.

Program ini didanai oleh Morimitsu Industry, Co. Ltd., sebuah perusahaan manufaktur ternama di Jepang yang bergerak di bidang pemesinan. Magang ini bertujuan memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa dalam industri dan teknologi, serta memperkuat hubungan kerja sama antara Kemenperin dan mitra industri di Jepang.

Masrokhan menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi mahasiswa di Jepang setelah lulus kuliah.

“Kami berharap program ini bisa menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk berkarier di Jepang setelah lulus. Selain itu, hasil dari program magang ini juga akan mendukung peningkatan produktivitas nasional serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Kemenperin sendiri saat ini memiliki 13 pendidikan tinggi vokasi, 9 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 7 Balai Diklat Industri yang berperan aktif dalam penyediaan dan pengembangan SDM industri yang berdaya saing global. Selain itu, BPSDMI telah menjalin komunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) agar program ini dapat berjalan dengan baik.

“Mahasiswa yang mengikuti program magang ini telah dibekali dengan kemampuan Bahasa Jepang minimal tingkat N4,” tambah Masrokhan.

Sebanyak 18 mahasiswa yang mengikuti program ini merupakan bagian dari kelas industri internasional di Politeknik ATI Makassar. Program ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, dengan target akhir sebanyak 50 mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Jepang pada tahun ini.

Pada Selasa (11/2), Kepala BPSDMI Masrokhan menerima kunjungan Chairman AAI, Co. Ltd., Nakamura Hirohide, untuk membahas persiapan keberangkatan mahasiswa program magang ke Jepang.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Direktur Politeknik ATI Makassar untuk membicarakan teknis keberangkatan mahasiswa,” ungkap Nakamura.

Baca juga: UMKM Indonesia Ekspansi ke Malaysia Lewat Kemitraan

Dengan adanya program ini, diharapkan SDM industri Indonesia semakin kompeten dan mampu bersaing di kancah global. Kemenperin terus berupaya menghadirkan program-program inovatif guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img