Tangerang, 13 Februari 2025 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) terus mendukung pengembangan sektor kopi nasional melalui Program Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang perhutanan sosial agar lebih berdaya saing serta mampu menembus pasar ekspor melalui platform Xpora. Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat program ini adalah Mahkota Java Coffee dari Garut, Jawa Barat.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengungkapkan bahwa Jejak Kopi Khatulistiwa merupakan wujud nyata komitmen BNI dalam memberikan akses pembiayaan kepada petani kopi yang telah memperoleh hak pengelolaan lahan secara formal dari negara.
Baca juga: Setelah PHK 100, eFishery Kembali PHK 300 Karyawan di Februari 2025
“Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi kopi nasional, tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi hijau, khususnya bagi UMKM kopi berorientasi ekspor,” ujar Okki dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).
Sejak diluncurkan pada 2022, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp67,2 miliar kepada 525 petani kopi di berbagai daerah. Program ini juga mencakup edukasi, kurasi, inkubasi, business matching, serta solusi transaksi keuangan di BNI. Hingga kini, JKK telah hadir di lima provinsi, yakni Sumatera Utara (Kabupaten Humbang Hasundutan), Sumatera Selatan (Rejang Lebong), Jawa Barat (Garut), Jawa Timur (Jember), dan Jawa Tengah (Temanggung).
Salah satu penerima manfaat program ini, Enung Sumartini, pemilik Mahkota Java Coffee, mengungkapkan bahwa dukungan BNI sangat membantu pengembangan usahanya. Melalui business matching Xpora, Enung berhasil menjalin kemitraan dengan pembeli dari luar negeri dan berpartisipasi dalam berbagai pameran internasional untuk memperkenalkan kopi Garut.
“Saya bersyukur bisa ikut serta dalam program business matching dan mendapatkan peluang memperluas jaringan pasar. BNI juga memfasilitasi kami dengan akses permodalan dan transaksi keuangan yang lebih mudah,” tutur Enung.
Melalui Kelompok Tani Kasuga (Kopi Asli Urang Garut), Enung bersama 130 petani lainnya terus meningkatkan kualitas produksi kopi Garut agar mampu bersaing dengan kopi-kopi unggulan Indonesia seperti Toraja, Gayo, dan Kintamani.
Keberhasilan Enung tidak hanya sebatas produksi biji kopi berkualitas, tetapi juga dalam memenangkan kompetisi internasional. Salah satu prestasinya adalah menjadi pemenang dalam ajang yang diselenggarakan oleh Alliance of Coffee Excellence, organisasi terkemuka di industri kopi dunia.
Dengan dukungan BNI Xpora, Enung semakin percaya diri dalam mengekspansi pasar internasional. Saat ini, kopi Garut telah berhasil diekspor ke Taiwan dan Singapura dengan volume penjualan mencapai 100 ton per tahun.
“Kami juga tengah mempersiapkan langkah untuk memasuki pasar Korea Selatan dalam waktu dekat,” tambah Enung.
Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung UMKM, BNI tidak hanya menyediakan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), tetapi juga membantu dalam hal pemasaran dan koneksi bisnis. Program ini diharapkan dapat memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah global serta meningkatkan kesejahteraan para petani kopi di dalam negeri.
Baca juga: Pertamina Bangun Infrastruktur Energi Hijau Lewat Sinergi PGEO dan Pertagas
Dengan inovasi dan kolaborasi yang terus dikembangkan, BNI optimis bahwa produk kopi nasional akan semakin dikenal dan diminati di pasar internasional. Program Jejak Kopi Khatulistiwa menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di sektor agribisnis Indonesia.