Tangerang, 12 Februari 2025 – Pada Sabtu, 1 Februari 2025, Tim I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan digitalisasi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Botolambat, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Kegiatan ini dipimpin oleh Izza Ghassani, mahasiswa program studi Manajemen dan Administrasi Logistik Fakultas Sekolah Vokasi UNDIP, bertujuan untuk mengoptimalkan pemasaran produk UMKM agar lebih dikenal luas melalui media digital.
Pak Anto, seorang pengusaha kerupuk yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun, memproduksi berbagai jenis kerupuk, seperti kerupuk udang, kerupuk ikan, dan kerupuk bawang. Meski produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, Pak Anto menghadapi tantangan dalam hal pemasaran dan branding yang terbatas, hanya mengandalkan promosi mulut ke mulut.
Baca juga: Strategi Digital & Wholesale Dorong Bank Mandiri Tumbuh 11,6%
“Dengan adanya bantuan dari teman-teman KKN, saya berharap produk saya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Pak Anto dengan penuh harapan.
Tim KKN UNDIP yang dipimpin oleh Izza Ghassani hadir dengan solusi konkret untuk meningkatkan daya saing usaha Pak Anto. Salah satunya melalui pembuatan banner, logo, dan stiker kemasan yang lebih menarik. Desain-desain ini dirancang untuk memberi identitas yang lebih kuat pada usaha kerupuk Pak Anto, sekaligus mempermudah calon pembeli dalam mengenali produk tersebut.
Baca juga: Ekspor Mainan Anak Kirim 11 Ribu Produk ke Amerika Serikat
Proses pembuatan banner, logo, dan stiker dilakukan dengan memperhatikan elemen desain yang mudah dikenali dan sesuai dengan karakter produk kerupuk Pak Anto. Selain itu, sosialisasi terkait pentingnya branding dalam era digital juga diberikan oleh Izza kepada Pak Anto, agar pemilik usaha memahami strategi pemasaran di dunia maya yang semakin berkembang.
“Digitalisasi dalam pemasaran sangat penting, terutama di era yang serba online ini. Dengan desain grafis yang menarik, produk UMKM seperti kerupuk Pak Anto akan lebih mudah dikenali dan menarik minat pelanggan,” ujar Izza dalam sesi sosialisasi.
Selain untuk mempercantik kemasan, desain baru pada banner dan logo diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk, sehingga omset penjualan pun dapat meningkat. Tidak hanya itu, dengan adanya langkah digitalisasi ini, Tim KKN berharap para pelaku UMKM lainnya di Desa Botolambat dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mereka dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Dengan tujuan agar digitalisasi ini menjadi pemicu bagi perkembangan usaha UMKM lainnya, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam upaya mendukung keberlanjutan dan kesuksesan bisnis lokal, khususnya untuk kerupuk Pak Anto yang selama ini belum maksimal memanfaatkan potensi pemasaran digital.
Ke depan, kegiatan seperti ini diharapkan bisa memberikan dampak positif, tidak hanya bagi Pak Anto, tetapi juga bagi pelaku UMKM lainnya di Desa Botolambat dan daerah sekitarnya. Dengan memanfaatkan teknologi, usaha kecil bisa berkembang lebih pesat dan berdaya saing di pasar modern.