Tangerang, 12 Februari 2025 – Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) mencatatkan potensi transaksi yang signifikan dalam kegiatan business matching yang digelar pada Januari 2025. Melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor, Kemendag berhasil mencapai total potensi transaksi sebesar USD 5,22 juta. Nilai tersebut terdiri dari transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta dan potensi transaksi dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) senilai USD 3,67 juta.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, business matching yang dilakukan melalui perwakilan perdagangan di luar negeri ini bertujuan untuk memperluas akses pasar bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Kegiatan ini mencakup sesi presentasi bisnis dan pengenalan produk (pitching), serta sesi pertemuan langsung antara pelaku UMKM dan buyer dari berbagai negara.
Baca juga: Strategi Ekspor Kemenperin Bantu IKM Masuk Pasar Global
“Dalam kegiatan business matching Januari 2025, kami melihat hasil yang menggembirakan. Transaksi pembelian sebesar USD 1,55 juta datang dari Singapura, dengan produk utama yang diminati berupa aneka rempah-rempah. Selain itu, kami juga menandatangani MoU dengan total nilai USD 2,67 juta,” ujar Fajarini Puntodewi. Produk-produk unggulan Indonesia, seperti rempah-rempah dan produk perkebunan, mendapatkan sambutan hangat dari pasar Singapura.
Selain Singapura, negara lain yang turut berkontribusi dalam capaian ini adalah Korea Selatan, yang mencatatkan MoU senilai USD 1 juta. Produk-produk yang diminati pasar Korea Selatan mencakup kayu (seperti lantai, dekorasi rumah, dan furnitur), alat dan peralatan medis, makanan olahan, produk pertanian, serta bahan-bahan industri seperti baja, aluminium, tembaga, petrokimia, dan kendaraan listrik.
Kemendag juga melaksanakan 72 sesi business matching sepanjang Januari 2025, baik secara daring maupun luring, di 33 negara. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 196 pelaku UMKM dari berbagai sektor, seperti makanan dan minuman, furnitur, kerajinan tangan, alat kesehatan, produk kimia, kopi, dan rempah-rempah, turut ambil bagian. Para buyer dari berbagai negara menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk Indonesia, yang semakin memperkuat potensi ekspor UMKM.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak, terutama para pembina UMKM yang aktif dalam mendampingi dan merekomendasikan pelaku usaha binaannya. Sinergi yang terjalin dengan baik antara Kemendag dan pembina UMKM menjadi kunci utama dalam mencapai hasil yang optimal.
Baca juga: InaExport Solusi Ekspor Produk Indonesia ke Uzbekistan
Dengan hasil ini, Kementerian Perdagangan berharap dapat terus mendorong pelaku UMKM untuk mengembangkan inovasi dan adaptasi di pasar internasional, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan global.