Pupuk Urea Semarang Terjamin Berkat Teknologi Canggih

Tangerang, 11 Februari 2025 – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, melakukan kunjungan ke gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, guna memastikan kelancaran distribusi dan produksi pupuk berkualitas tinggi bagi petani di Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk menjamin bahwa pupuk yang diterima petani merupakan produk terbaik dalam rangka mendukung swasembada pangan di tanah air.

Rahmad Pribadi meninjau fasilitas pengantongan pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Gudang UPP Semarang yang terletak di atas lahan seluas 13.945 meter persegi ini memiliki kapasitas mencapai 10.500 ton dan melayani distribusi ke 23 gudang penyangga lini III di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Kripik Tempe UMKM Binaan Pertamina Tembus Pasar Arab Saudi

Proses distribusi pupuk bersubsidi dimulai dari Pusri yang mengirimkan pupuk menggunakan kapal milik Pupuk Indonesia Logistik (PILog) bernama Pusri 1. Kapal ini berlayar selama 4 hari dari Palembang menuju Semarang, lalu pupuk dibongkar secara curah dan dimasukkan ke dalam gudang. Rahmad menekankan pentingnya kualitas selama proses ini, mengingat setiap tahapan memiliki peran besar dalam menjamin kualitas pupuk yang sampai ke petani.

Salah satu inovasi yang diapresiasi Rahmad adalah penggunaan sistem automatic bagging untuk proses pengantongan pupuk. Dengan otomatisasi ini, kecepatan dan keakuratan dalam pengantongan menjadi lebih terjaga, memastikan bahwa pupuk yang diterima petani sesuai dengan standar kualitas tinggi.

PT Pupuk Indonesia memastikan tidak hanya kelancaran distribusi, namun juga ketersediaan stok pupuk bersubsidi yang terjaga. Hingga 5 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 694.639 ton pupuk bersubsidi, dengan rincian 342.393 ton urea, 325.165 ton NPK, dan 22.832 ton pupuk organik. Stok pupuk yang tersedia juga sangat mencukupi, dengan jumlah 1.665.418 ton, yang setara dengan 362% dari ketentuan minimum stok urea dan 251% untuk NPK.

Baca juga: Peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 Dorong Ekonomi Digital

Dalam rangka mendukung program pemerintah, PT Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga kualitas dan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, guna mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan alokasi pupuk bersubsidi yang mencapai 9,55 juta ton pada tahun anggaran 2025, perusahaan ini berperan penting dalam memastikan ketersediaan pupuk bagi petani terdaftar sesuai dengan rencana kebutuhan kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img