Menteri Investasi Dorong Kawasan Industri Indonesia Menuju Energi Bersih

Tangerang, 4 Februari 2025 – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menekankan pentingnya menciptakan kawasan industri yang berkontribusi pada target nol emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE). Dalam sesi panel di World Economic Forum (WEF), Senin (27/1/2025), Rosan menyampaikan bahwa pihaknya mendorong perusahaan, baik lokal maupun asing, untuk menjadikan keberlanjutan lingkungan sebagai prioritas utama dalam setiap proyek yang dijalankan di Indonesia.

Menurut Menteri Investasi Rosan, Indonesia memiliki beberapa klaster industri yang terintegrasi, salah satunya mengonsumsi energi sebesar 4,5 gigawatt (GW). Ke depannya, Indonesia berencana untuk memperluas pasokan energi dengan menambah 2,5 GW energi hijau. “Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih,” jelas Rosan. Upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan, sekaligus meningkatkan penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Pentingnya Pencatatan Digital untuk Kemajuan UMKM

Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan klaster industri dengan target emisi nol, seperti klaster industri nikel. Klaster ini menerapkan sistem integrasi yang mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari produksi nikel hingga proses daur ulang baterai kendaraan listrik. Konsep klaster ini bertujuan untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan mempercepat transisi menuju industri yang lebih ramah lingkungan.

Potensi Energi Terbarukan Indonesia yang Besar

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut. Dengan total potensi mencapai 3.700 GW, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alam ini untuk mendukung keberlanjutan industri. Rosan menambahkan bahwa Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di wilayah Jawa dan Sumatra. Namun, hingga saat ini, pemanfaatan panas bumi di Indonesia baru mencapai kurang dari 1 persen dari potensi yang ada, menunjukkan adanya peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Baca juga: Pelatihan Industri Kreatif Jakarta 2025 Dibuka, Siap Jadi Pengusaha Kreatif!

“Panas bumi di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini menunjukkan bahwa peluang untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia masih sangat besar,” tutup Rosan.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Indonesia optimis dapat mencapai target Net Zero Emissions dan menjadi pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah juga terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung investasi pada sektor energi hijau, guna mendukung keberlanjutan industri dan perekonomian Indonesia di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img