Tangerang, 1 Februari 2025 – Bisnis kuliner di Indonesia semakin berkembang pesat, dan banyak pengusaha UMKM kuliner yang mencoba meraih kesuksesan. Namun, tidak sedikit dari mereka yang mengalami tantangan dalam menjalankan usaha ini. Salah satu contoh menarik adalah cerita dari Mas Rangga, seorang pengusaha yang berbagi pengalamannya melalui komunitas Kuliner Mastery. Dalam komunitas ini, para pengusaha kuliner diajarkan tentang pentingnya leadership, manajemen, dan komunikasi yang efektif dalam mengelola usaha kuliner.
Mas Rangga, yang sebelumnya terjun dalam bisnis kuliner dengan konsep “Pecelelelela”, menceritakan bagaimana ia membangun bisnisnya dari nol dan akhirnya berkembang pesat. Namun, di balik kesuksesan itu, ada banyak pembelajaran penting yang bisa diambil oleh para pengusaha kuliner lainnya.
Baca juga: Xanh SM Tawarkan Taksi Listrik, Memperketat Persaingan Transportasi Indonesia
Pentingnya Kepatuhan Halal dalam Bisnis Kuliner
Masalah pertama yang sering muncul dalam bisnis kuliner adalah kepatuhan terhadap prinsip halal. Misalnya, dalam proses penyembelihan ayam, seharusnya leher ayam dipotong secara sempurna sehingga tidak ada darah yang mengalir. Namun, dalam beberapa kasus, terdapat penyembelihan yang tidak sesuai dengan aturan halal, yang membuat konsumen meragukan kehalalan makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengusaha kuliner untuk memperhatikan proses penyembelihan dengan benar agar makanan yang disajikan tidak hanya enak, tetapi juga halal dan aman dikonsumsi.
Perjuangan Bisnis Kuliner dan Tantangan Platform Digital
Selain masalah halal, pengusaha kuliner juga menghadapi tantangan lain, yaitu terkait dengan biaya dan komisi dari platform digital. Banyak restoran dan pengusaha kuliner mengeluhkan bahwa biaya yang dikenakan oleh platform digital terlalu tinggi, bahkan mencapai 30% dari pendapatan mereka. Mas Rangga menilai bahwa hal ini sangat memberatkan UMKM, yang baru memulai bisnis kuliner. Di sinilah pentingnya pendekatan yang bijaksana dalam memilih platform dan memperhitungkan biaya secara lebih realistis.
Manajemen dan Leadership dalam Mengelola Bisnis Kuliner
Dalam dunia bisnis kuliner, komunikasi dan manajemen yang baik sangat penting untuk menciptakan sebuah tim yang solid. Salah satu tantangan terbesar adalah mengelola karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Oleh karena itu, Mas Rangga menekankan pentingnya membuat job description yang jelas dan mengkomunikasikan tugas dengan baik kepada karyawan. Hal ini akan membantu mereka memahami tanggung jawab mereka dan meningkatkan kualitas kerja di restoran atau usaha kuliner.
Baca juga: Kemenperin Dorong Teknologi Carbon Capture untuk Dekarbonisasi
Selain itu, Mas Rangga juga menyarankan pengusaha kuliner untuk tidak hanya fokus pada produk atau makanan yang mereka jual, tetapi juga menciptakan pengalaman pelanggan yang menyenangkan. Menurutnya, 70% pelanggan kembali ke restoran karena pengalaman yang mereka dapatkan, bukan hanya karena makanan enak yang disajikan. Pengalaman pelanggan bisa berupa pelayanan yang ramah, atmosfer yang nyaman, hingga kejutan-kejutan kecil yang dapat membuat pelanggan merasa dihargai.
Komunitas Kuliner Mastery sebagai Solusi untuk Pengusaha Kuliner
Mas Rangga juga membangun sebuah komunitas yang fokus pada pengembangan pengusaha kuliner di Indonesia, yaitu Kuliner Mastery. Komunitas ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan membantu para pengusaha kuliner, terutama UMKM, agar bisa berkembang dan tumbuh lebih baik. Melalui pelatihan dan pembelajaran di Kuliner Mastery, anggota diajarkan cara mengelola bisnis dengan lebih profesional, serta bagaimana menghadapi tantangan dalam bisnis kuliner.
Dengan adanya komunitas ini, para pengusaha kuliner bisa belajar banyak hal mulai dari manajemen restoran, cara mengelola karyawan, hingga bagaimana berkomunikasi dengan pelanggan dengan lebih baik. Komunitas ini juga memberikan kesempatan bagi pengusaha kuliner untuk bertemu dengan investor atau mitra bisnis yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha mereka.