Mahasiswa UNAIR Ajak UMKM Desa Sambirejo Manfaatkan E-Commerce dan QRIS

Tangerang, 30 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Desa Sambirejo tentang pentingnya digitalisasi, Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan program sosialisasi bertajuk DesaPreneurship: Digitalisasi Berdayakan UMKM pada Sabtu (18/01/2025). Kegiatan yang digelar di Balai Desa Sambirejo ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai digitalisasi dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengadopsi teknologi untuk perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Acara ini dihadiri oleh 15 pelaku usaha setempat serta kepala Desa Sambirejo, Hari Liswanto. Dalam sambutannya, Hari menekankan pentingnya pemanfaatan digitalisasi dalam mengembangkan potensi usaha di desa, seperti penggunaan QRIS, E-Commerce, dan Google Maps. “Dengan program ini, saya berharap semua dapat memanfaatkan era digitalisasi secara maksimal guna mengembangkan usahanya,” ujar Hari.

Baca juga: Avrist Assurance Digitalisasi dan Inovasi untuk Layanan Lebih Baik

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh dua mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Yahya Ayash Mujahid dan Septi Dwi Kristiyanti. Septi menjelaskan pentingnya penggunaan QRIS dan Google Maps dalam meningkatkan nilai transaksi UMKM. Menurutnya, dengan QRIS, pelaku UMKM bisa lebih mudah menjangkau pembeli, terutama di tengah tren transaksi non-tunai yang semakin berkembang. “QRIS mempermudah transaksi cashless yang semakin populer di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nilai transaksi bisnis,” jelas Septi.

Septi juga memberikan pelatihan praktis terkait cara pembuatan QRIS dan pemanfaatan Google Maps agar usaha mereka lebih mudah ditemukan oleh pelanggan. Sesi berikutnya, Yahya memaparkan tentang keuntungan besar E-commerce bagi UMKM, terutama bagi produk khas lokal. Ia menjelaskan, berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi E-commerce terus meningkat setiap tahunnya, dan pada 2024 mencapai Rp 689 triliun, atau naik 20,45% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: AQUA Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal

“E-commerce membuka peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini semakin penting karena pola belanja masyarakat kini bergeser ke belanja online yang lebih fleksibel dan menawarkan harga yang lebih terjangkau,” tambah Yahya.

Program ini mendapat sambutan positif dari peserta. Sesi tanya jawab yang berlangsung sangat antusias, dengan banyak pelaku UMKM yang aktif bertanya dan mencari solusi atas masalah digitalisasi yang mereka hadapi. Salah satunya, Pipit, pelaku usaha yang menjual produk dodol buah naga, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat. “Program ini bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga investasi jangka panjang bagi UMKM di Desa Sambirejo yang ingin berkembang,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Sambirejo dapat lebih siap menghadapi era digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mereka. Program ini juga menunjukkan peran penting kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa dalam mendorong kemajuan ekonomi lokal.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img