Boeing dan Indonesia Perluas Kemitraan di Industri Penerbangan

Tangerang, 25 Januari 2025 – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menerima kunjungan perwakilan Boeing di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Jakarta pada Kamis (23/1). Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam membahas potensi kemitraan antara Boeing dan pemerintah Indonesia, khususnya dalam pengembangan industri dirgantara (aerospace).

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan besar dalam hal konektivitas dan rantai pasok. Namun, Wamenperin Riza melihat potensi besar dalam industri dirgantara untuk mengatasi permasalahan ini. Ia mendorong Boeing untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia, termasuk memberikan lisensi bagi industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat terbang serta pembangunan pusat pelatihan penerbangan.

Baca juga: UMKM Blitar Mulai Ekspor Kendang ke China

“Industri MRO di Indonesia, seperti GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic, membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya. Boeing dapat mendukung ini dengan memberikan lisensi kepada MRO kami,” kata Wamenperin Riza. Penambahan fasilitas pelatihan penerbangan di Indonesia, seperti yang dilakukan Boeing di India, juga menjadi salah satu fokus pembahasan. Kawasan industri di Batam dan Bintan dipandang sebagai lokasi strategis untuk inisiatif ini.

Industri MRO Indonesia telah menunjukkan kemampuan dengan adanya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic, namun sebagian besar pesawat komersial masih melakukan perawatan di luar negeri. Oleh karena itu, Wamenperin Riza mengusulkan adanya MoU untuk memperluas kolaborasi antara Kemenperin dan Boeing. MoU ini diharapkan dapat mencakup transfer knowledge, magang, serta asistensi untuk meningkatkan kualitas komponen dan sumber daya manusia di sektor MRO.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta juga mengingatkan pentingnya dukungan Boeing dalam penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk industri penerbangan, seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon.

Penny Burtt, President of Boeing Southeast Asia, menyampaikan bahwa Boeing berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Indonesia, mengingat pengalaman 75 tahun di industri penerbangan. “Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pengembangan industri penerbangan yang berkelanjutan,” ujar Penny.

Baca juga: Peran AI dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 Persen

Dengan adanya kolaborasi ini, Indonesia diharapkan dapat semakin menguatkan posisi di industri dirgantara global dan menjadi pusat pengembangan MRO serta pelatihan penerbangan di kawasan Asia Tenggara.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img