Tangerang, 21 Januari 2025 – Pertamina semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung swasembada energi Indonesia, sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia, melalui pengembangan dan implementasi Sustainable Aviation Fuel (SAF). SAF, yang berpotensi menjadi solusi utama dalam menurunkan emisi karbon di industri penerbangan, menjadi fokus utama Pertamina di awal tahun 2025 ini.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Saputra, menyampaikan bahwa Pertamina berkomitmen mendukung swasembada energi melalui roadmap SAF yang telah disusun. SAF dipandang sebagai solusi yang sangat efektif untuk mengurangi emisi sektor penerbangan yang terus berkembang, baik untuk transportasi maupun kargo udara.
Baca juga: UMKM Bangka Belitung Butuh Akselerasi Digitalisasi
Sebagai bagian dari penguatan ekosistem SAF, Pertamina bersama anak perusahaan dan subholding-nya, termasuk PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, serta Pelita Air Service, menggelar kerja sama di Kilang Hijau Cilacap pada awal 2025. Sinergi ini melibatkan berbagai aspek mulai dari riset dan inovasi, produksi, pemasaran, hingga pemberdayaan masyarakat.
Inovasi dan Produksi SAF Pertamina
Pertamina telah mengembangkan katalis sejak 2010 yang dapat mengolah Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menjadi SAF sesuai dengan standar internasional ASTM. Pada tahun 2024, uji coba skala pilot terhadap teknologi tersebut menunjukkan hasil yang sukses. Bahkan, pada 2023, SAF yang diproduksi di Kilang Cilacap telah digunakan dalam penerbangan komersial Garuda pada rute Jakarta-Solo.
Kilang Cilacap, yang menjadi pusat produksi SAF Pertamina, juga berhasil memperoleh sertifikasi internasional ISCC CORSIA, yang menguatkan komitmen Pertamina untuk menyediakan SAF berkualitas dan ramah lingkungan. SAF yang diproduksi di sini dipandang sebagai langkah penting menuju pemenuhan standar keberlanjutan global.
Baca juga: Pelaku UKM Alor Belajar Desain dan Video Promosi di Era Digital
Pemasaran dan Implementasi Dekarbonisasi
Dari sisi pemasaran, Pertamina Patra Niaga (PPN) terus memperkuat kapabilitas bisnis SAF dengan memperoleh sertifikasi ISCC CORSIA dan EU sebagai trader. Pada Bali International Air Show 2024, PPN bahkan melakukan trial penjualan SAF kepada maskapai penerbangan yang hadir.
Pelita Air Service (PAS) sebagai bagian dari sinergi bisnis Pertamina, juga turut berkomitmen menggunakan SAF dalam operasional penerbangannya. PAS mendukung program dekarbonisasi melalui berbagai inisiatif seperti zero emission flight, efisiensi operasional, serta program carbon offset.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Produksi SAF
Pertamina juga memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat melalui Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Di Cilacap, lebih dari 2.900 Kepala Keluarga terlibat dalam program “Bank Sampah Beo Asri”, yang mengumpulkan minyak jelantah untuk diolah menjadi SAF. Inisiatif ini turut memperkuat rantai pasok SAF serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Lebih lanjut, PPN juga memulai program Green Movement UCO pada Desember 2024. Program ini mengelola collection box minyak jelantah yang tersebar di berbagai rumah sakit dan SPBU di Jabodetabek dan Bandung, dengan tujuan untuk mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga yang kemudian akan diolah menjadi SAF.
Komitmen Terhadap Net Zero Emission
Dengan segala upaya tersebut, Pertamina menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi pada pencapaian visi Net Zero Emission di sektor penerbangan. Melalui inovasi berkelanjutan, Pertamina tidak hanya mendukung transisi energi hijau, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional yang ramah lingkungan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina terus berinovasi untuk menciptakan produk energi berkualitas dan ramah lingkungan, sesuai dengan target Net Zero Emission 2060. Dengan mengutamakan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG), Pertamina berkomitmen untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) serta menjaga keberlanjutan energi di Indonesia.
Kesimpulan
Melalui berbagai inisiatif ini, Pertamina tidak hanya berperan sebagai pelopor dalam pengembangan SAF di Indonesia, tetapi juga sebagai pendorong utama untuk mencapai swasembada energi dan dekarbonisasi di industri penerbangan. SAF yang diproduksi oleh Pertamina menjadi langkah penting dalam mewujudkan ketahanan energi Indonesia serta berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi karbon.