Tangerang, 09 Januari 2025 – Di era digital saat ini, usaha kecil dan menengah (UKM) harus cepat beradaptasi dengan teknologi agar tetap dapat bersaing. Salah satu contoh nyata adalah program pendampingan UKM “UKM Go Digital” yang digagas oleh mahasiswa Universitas Pekalongan. Program ini bertujuan untuk membantu UKM lokal, khususnya “The Parfume,” dalam memperluas jangkauan pasar mereka melalui platform digital.
Apa itu “The Parfume”?
“The Parfume” merupakan bisnis yang didirikan oleh Suhail Makarim pada tahun 2024 di Kota Pekalongan. Usaha ini mengkhususkan diri pada penjualan parfum premium, dengan dua produk utama: parfum racikan eksklusif dan parfum berbasis bibit impor. Meskipun sudah memiliki toko fisik yang cukup dikenal, The Parfume menghadapi tantangan dalam memperluas pemasaran mereka melalui saluran digital. Pemiliknya, Kak Suhail, awalnya hanya mengandalkan Instagram dan WhatsApp untuk promosi, yang masih belum optimal. Kak Suhail pun berkeinginan untuk mencoba platform digital lain seperti TikTok dan Shopee agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, terutama kalangan muda.
Baca juga: Aplikasi Lumajang Tulen Dukung UMKM Lokal
Pendampingan Digital dari Mahasiswa Universitas Pekalongan
Mahasiswa Universitas Pekalongan, yang terdiri dari Diyah Fatika Sari, Mawar Yuliani, Salwa Balgis, Syifa Fauzia, dan Zaki Jamal Thalib, memberikan bantuan langsung kepada “The Parfume” dalam mengoptimalkan keberadaan digital mereka. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
- Google Bisnis: Sekarang The Parfume terdaftar di Google Bisnis, memudahkan pelanggan lokal untuk menemukan toko, melihat ulasan, dan mengetahui jam buka.
- Landing Page: Tim mahasiswa membuat landing page sederhana yang menampilkan profil usaha, cerita di balik produk, serta tautan menuju media sosial dan toko online di Shopee.
- Media Sosial: Instagram diubah menjadi akun bisnis, memungkinkan penggunaan fitur analitik dan promosi. TikTok dibuat untuk menarik perhatian anak muda dengan konten kreatif, sementara WhatsApp Bisnis diaktifkan untuk komunikasi yang lebih profesional.
- Shopee: Akun Shopee juga dibuat dan dioptimalkan, termasuk pembaruan deskripsi produk, foto, serta pemanfaatan fitur promosi seperti diskon dan gratis ongkir.
Hasil yang Dicapai
Pendampingan ini telah membuahkan hasil yang signifikan bagi “The Parfume.” Dengan pendaftaran di Google Bisnis, toko mereka lebih mudah ditemukan oleh pelanggan lokal. Penjualan pun meningkat berkat kehadiran mereka di Shopee, yang membantu memperluas pasar hingga luar kota Pekalongan. Kak Suhail, pemilik “The Parfume,” mengungkapkan rasa terima kasihnya, “Pendampingan ini sangat membantu. Sekarang pelanggan dari luar kota mulai mengenal produk kami.”
Baca juga: Anggaran KUR Rp300 Triliun Siap Dukung Pertanian
Selain itu, Kak Suhail kini lebih memahami cara mengelola media sosial, marketplace, dan platform digital lainnya, sehingga bisnisnya bisa berkembang lebih pesat.
Tantangan dan Langkah Selanjutnya
Meskipun sudah mendapatkan hasil yang baik, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti membuat konten kreatif secara konsisten dan memanfaatkan semua fitur promosi di Shopee secara maksimal. Ke depannya, tim mahasiswa berencana memberikan pelatihan tambahan mengenai pembuatan konten digital dan melakukan evaluasi performa secara berkala. Mereka juga berencana untuk melibatkan komunitas lokal dalam mempromosikan produk “The Parfume.”
Kesimpulan
Kolaborasi antara mahasiswa Universitas Pekalongan dan UKM lokal seperti “The Parfume” membuktikan bahwa digitalisasi adalah langkah penting untuk perkembangan bisnis di era modern ini. Melalui pemanfaatan teknologi digital, seperti media sosial, marketplace, dan platform e-commerce lainnya, UKM dapat memperluas pasar dan meningkatkan penjualan. Semoga kisah sukses “The Parfume” ini dapat menginspirasi UKM lainnya untuk mulai melakukan transformasi digital agar bisnis mereka semakin berkembang.
 harus cepat beradaptasi dengan teknologi agar tetap dapat bersaing. The Parfume){kind=link}