Program Bank Sampah ASA Dapatkan Sambutan Positif dengan Peningkatan 15% Setoran Sampah

Tangerang, 8 Januari 2025 – Bank Sampah Anugerah Semesta Alam (ASA) mencatatkan hasil yang mengesankan sepanjang 2024, dengan berhasil mengumpulkan lebih dari 11 ton sampah anorganik dan hampir 700 kg minyak jelantah. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dengan mengedepankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Ketua Bank Sampah ASA, Yakobus Suprianto, menyampaikan bahwa program pengelolaan sampah dan minyak jelantah telah mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Program kami bersama Tokio Marine Life telah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dan terlihat dari peningkatan 15 persen setoran sampah daur ulang dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Yakobus dalam keterangan resmi, Selasa (7/1/2025).

Baca juga: Indonesia Berpeluang Kuasai Rantai Pasok Teknologi Hijau Global

Selain mengumpulkan sampah anorganik, program pengelolaan minyak jelantah juga diperkenalkan pada pertengahan 2024. Minyak jelantah, yang biasanya diabaikan setelah digunakan, memiliki potensi besar untuk didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Melalui program “Sedekah Jelantah”, masyarakat yang menyetorkan minyak jelantah akan mendapatkan insentif berupa top-up tabungan dari Tokio Marine Life, yakni 25 persen untuk nasabah lama dan 50 persen untuk nasabah baru.

Tokio Marine Life tidak hanya memberikan insentif, tetapi juga fasilitas operasional seperti tenda pelayanan, komputer tablet, buku tabungan, dan seragam relawan untuk meningkatkan efektivitas program. Hal ini diharapkan dapat memperluas edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan minyak jelantah.

Baca juga: Digitalisasi Kampung Wisata Keramik Dinoyo Membuka Peluang UMKM

Menurut Natanael Ari Naftali, Koordinator Relawan Bank Sampah ASA, minyak jelantah merupakan salah satu jenis limbah rumah tangga yang sering terabaikan namun memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat. “Program ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ungkap Natanael.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi minyak goreng di Indonesia sangat tinggi, dengan lebih dari 3,1 miliar liter minyak goreng dikonsumsi setiap tahunnya. Jika sekitar 40 persen dari jumlah ini berubah menjadi minyak jelantah, potensi limbah yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari 1,2 miliar liter per tahun. Namun, sebagian besar minyak jelantah ini belum dikelola dengan baik dan berakhir mencemari lingkungan.

Ferawati Gondokusumo, Head of Marketing Communications & Corporate Branding Department Tokio Marine Life, menambahkan bahwa perusahaan akan terus mendukung program keberlanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. “Kami akan terus mengembangkan inisiatif baru yang dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Program pengelolaan sampah dan minyak jelantah ini diharapkan dapat terus berkembang, memberikan manfaat lebih luas, dan menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img