Tangerang, 08 Januari 2025 – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mendorong pengusaha ternak sapi di Indonesia untuk segera mendatangkan sapi indukan dari luar negeri. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi nasional, khususnya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah.
Dalam kunjungan kerjanya di Surabaya, Jawa Timur, Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan pentingnya sektor peternakan dalam menyediakan daging dan susu berkualitas bagi masyarakat.
Baca juga: Syarat dan Cara Pengajuan KUR untuk UMKMK
“Kita ingin pengusaha mendatangkan sapi hidup untuk dibudidaya di sini sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan nasional, utamanya untuk pemenuhan makan bergizi gratis,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hampir seluruh komponen dalam menu makan bergizi gratis, mulai dari cabai, bawang, sayur, ayam, telur, hingga daging dan susu, menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, kebutuhan daging dan susu nasional saat ini masih kurang, sehingga pemerintah membuka peluang investasi besar-besaran di sektor peternakan sapi.
Pemerintah menargetkan untuk mendatangkan 250.000 ekor sapi hidup pada tahun 2025. Dalam lima tahun ke depan, total sapi indukan yang akan diimpor mencapai 2 juta ekor, dengan 1 juta ekor di antaranya merupakan sapi perah. Sapi-sapi ini akan disalurkan ke peternak skala kecil, besar, hingga perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.
“Indukan sapi ini nantinya akan disalurkan ke kelompok-kelompok peternak sapi perah di seluruh Indonesia. Pemerintah tidak langsung mengimpor sapi, tetapi membuka ruang bagi investor untuk mendatangkannya,” jelas Sudaryono.
Ia menambahkan, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi daging dan susu dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, sekaligus menciptakan peluang bisnis baru bagi pengusaha di sektor peternakan.
Melalui investasi di sektor peternakan sapi, pemerintah berharap dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. “Dengan adanya investasi ini, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan bergizi, tetapi juga menciptakan keberlanjutan program pangan nasional,” tutupnya.
Baca juga: Skema Baru Subsidi Bunga, Siapa yang Diuntungkan?
Langkah strategis ini diharapkan mampu mengatasi defisit daging dan susu di Indonesia, sekaligus mendukung program pemerintah untuk menyediakan pangan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat.