Kenapa ESG Jadi Kunci Bisnis Berkelanjutan di 2025?

Tangerang, 08 Januari 2025 – Perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata yang semakin mengkhawatirkan. Setiap tahun, dunia menyaksikan Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim yang digelar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan untuk menemukan solusi jangka panjang bagi bumi yang semakin panas. Konferensi COP29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-22 November 2024 mengangkat tema “In Solidarity for a Green World”. Sayangnya, meskipun konferensi ini diharapkan memberikan solusi nyata, banyak yang merasa kecewa dengan hasilnya, terutama terkait komitmen pendanaan iklim dari negara maju dan kesepakatan pasar karbon yang belum menunjukkan hasil signifikan. Pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi salah satu langkah penting yang perlu diterapkan untuk menghadapi tantangan ini.

Berdasarkan laporan terbaru Carbon Majors, perusahaan-perusahaan dari negara maju, terutama di sektor energi, menjadi penyumbang utama emisi karbon. ExxonMobil, misalnya, mencatatkan emisi terbesar dengan 3,6 gigaton karbon dioksida selama tujuh tahun terakhir. Situasi ini semakin memperburuk kondisi bumi, yang memerlukan langkah-langkah lebih nyata dan tegas.

Baca juga: PNM Terima Kunjungan Staf Khusus Wapres, Ini Pesan Untuk UMKM!

Namun, langkah penyelamatan bumi tetap berjalan, meski penuh tantangan. Salah satu langkah penting yang digaungkan adalah penerapan ekonomi berkelanjutan melalui pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance). Pendekatan ini mengedepankan tiga pilar utama: ekonomi yang ramah lingkungan, pengelolaan sosial yang adil, dan tata kelola perusahaan yang transparan.

Pemerintah Indonesia, melalui kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan, terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengadopsi prinsip ESG. Hingga Oktober 2024, Kementerian Koordinator Perekonomian mencatatkan penerbitan obligasi dan sukuk hijau mencapai Rp36,4 triliun. Penerbitan ini merupakan langkah konkret dalam pembiayaan berkelanjutan, mendukung proyek-proyek yang ramah lingkungan, dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan.

Salah satu kebijakan signifikan yang diperkenalkan adalah program mandatori biofuel B35 yang akan ditingkatkan hingga B40. Biofuel ini berpotensi mengurangi emisi CO2 hingga 8 persen dibandingkan dengan bahan bakar tradisional. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong transisi energi menuju energi bersih.

Laporan dari Pricewaterhouse Coopers (PwC) pada 2022 menunjukkan bahwa investasi berbasis ESG menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi non-ESG. Sebanyak 78% investor yang disurvei mengungkapkan bahwa mereka bersedia membayar lebih untuk perusahaan pengelola investasi yang mengadopsi prinsip ESG. Ini menunjukkan bahwa bisnis berkelanjutan bukan hanya menguntungkan bagi bumi, tetapi juga memberikan keuntungan finansial yang signifikan.

Namun, implementasi ekonomi berkelanjutan tidak tanpa tantangan. Beberapa di antaranya termasuk perubahan paradigma dalam berbisnis, kebutuhan investasi awal yang tinggi, dan perlunya keterampilan serta pengetahuan baru dalam pengelolaan bisnis. Selain itu, masih banyak perusahaan yang bergantung pada teknologi dan sumber daya alam konvensional yang tidak ramah lingkungan, sehingga solusi inovatif yang lebih efisien sangat dibutuhkan.

Baca juga: Cara Cepat Daftar Usaha Makanan Bergizi dan Dapatkan Legalitas!

Pemerintah Indonesia telah mengadopsi berbagai regulasi untuk mendukung bisnis berkelanjutan, seperti Peraturan OJK No. 51 Tahun 2017 yang mengatur penerapan keuangan berkelanjutan di lembaga jasa keuangan, serta Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Namun, tantangan utama tetap pada konsistensi dalam penerapan kebijakan dan regulasi tersebut, yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat.

Untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang ramah lingkungan, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan. Hanya dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor bisnis, ekonomi berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik, demi masa depan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img