Tangerang, 7 Januari 2025 – Seorang perajin asal Serang, Banten, berhasil menciptakan karya seni miniatur yang tidak hanya menarik perhatian pasar lokal, tetapi juga merambah pasar internasional, termasuk negara-negara di Eropa dan Arab. Karya miniatur ini terbuat dari limbah kayu yang sebelumnya dianggap tak berguna, namun dengan kreativitas tinggi, limbah tersebut disulap menjadi barang bernilai tinggi yang memiliki daya tarik luar biasa.
Limbah Kayu Jadi Karya Bernilai
Di sebuah rumah kecil di Desa Kadikaran, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, terdapat sebuah workshop sederhana tempat miniatur berbagai bangunan lokal dan mancanegara dikerjakan. Tak banyak yang menyangka bahwa bahan baku utama yang digunakan untuk membuat miniatur ini adalah limbah kayu sisa dari pabrik-pabrik sekitar kawasan Kragilan dan Cikande, yang sebelumnya hanya dianggap sebagai sampah.
Baca juga: Prospek Hidrogen Hijau di Indonesia Menuju 2025
Bagi Herman, pemilik usaha Cipta Handra Innovation, limbah kayu ini menjadi sumber inspirasi. Sejak 2016, ia beralih dari membuat furnitur konvensional menjadi produk-produk cenderamata yang terbuat dari kayu bekas, guna mengatasi masalah pasokan bahan baku dan menciptakan peluang pasar baru. Menurut Herman, keunikan karya seni miniatur ini adalah sentuhan kreativitas yang memadukan kearifan lokal Banten dengan berbagai ikon mancanegara, seperti menara Eiffel, Taj Mahal, hingga Masjid Agung Banten.
Menembus Pasar Internasional
Kesuksesan karya miniatur kayu ini semakin terlihat ketika Herman dan timnya ikut serta dalam pameran internasional di Tangerang pada tahun 2023. Di sana, mereka memperkenalkan produk-produk khas Banten yang berhasil menarik minat dari pembeli dari berbagai negara, seperti Prancis, India, Arab Saudi, dan Qatar. Permintaan pun datang bertubi-tubi, dan dalam waktu singkat, Cipta Handra Innovation mulai mengekspor produk mereka ke negara-negara tersebut.
Baca juga: Potensi Sampah Makanan untuk Bisnis yang Berkelanjutan
Herman menyatakan, tantangan utama yang dihadapi adalah mengatur kapasitas produksi dan kualitas produk agar dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Meski demikian, dengan strategi yang matang dan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, ia optimis bisa terus berkembang dan memperluas pasar ekspor.
Dukungan dan Pemberdayaan Komunitas
Selain itu, usaha ini juga berdampak positif pada pemberdayaan masyarakat sekitar, terutama dalam memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Dengan mengajarkan keterampilan produksi serta pemasaran, Herman berharap bisa menciptakan lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Kerajinan miniatur dari limbah kayu ini bukan hanya menjadi simbol kreativitas, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana bahan-bahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna bisa diberdayakan menjadi produk bernilai tinggi. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kerja keras, peluang pasar internasional pun dapat terbuka lebar, bahkan dari sebuah daerah kecil di Banten.
Dengan produk yang ramah lingkungan dan memiliki nilai budaya yang tinggi, kerajinan limbah kayu dari Serang kini menjadi kebanggaan Indonesia, yang semakin dikenal di dunia internasional.