Kemendag Dorong UMKM Bisa Ekspor dan Stabilitas Pasar

Tangerang, 07 Januari 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso memaparkan capaian kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2024 sekaligus membeberkan program strategis untuk 2025 dalam konferensi pers bertema “Capaian Kinerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 dan Program Kerja Tahun 2025”. Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi menegaskan pentingnya tiga pilar utama dalam strategi perdagangan nasional, yaitu Pengamanan Pasar Domestik, Perluasan Pasar Ekspor, dan Pemberdayaan UMKM melalui Program UMKM BISA Ekspor.

“Melalui kebijakan ini, kami harap Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi domestik, memperkuat posisi di pasar internasional, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Mendag Budi.

Baca juga: Prospek Hidrogen Hijau di Indonesia Menuju 2025

Kemendag berhasil menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok (bapok) melalui penyaluran 1,96 juta ton minyak goreng rakyat, termasuk 1,43 juta ton merek MINYAKITA. Selain itu, Kemendag merevitalisasi 22 pasar tradisional dan melaksanakan program belanja murah akhir tahun yang membukukan transaksi senilai Rp71,5 triliun.

Kemendag juga meningkatkan perlindungan konsumen dengan indeks keberdayaan konsumen sebesar 60,11. Di sisi pengawasan, nilai barang yang diamankan dari pelanggaran standar mencapai Rp212,88 miliar, mencakup tekstil, elektronik, hingga keramik.

Diplomasi perdagangan menjadi fokus utama Kemendag. Pada 2024, tiga perundingan perdagangan diselesaikan, termasuk ASEAN Movement of Natural Persons (MNP) dan Indonesia-Canada CEPA. Kemendag juga berhasil menyelesaikan sengketa dagang dengan negara lain, mengamankan potensi nilai ekspor senilai USD 554,8 juta.

Ekspor Indonesia menunjukkan tren positif dengan surplus perdagangan selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada November 2024, surplus mencapai USD 4,42 miliar, sementara total ekspor Januari–November 2024 mencatat USD 241,25 miliar.

Kemendag mencetak 113 UMKM yang sukses menembus pasar ekspor dengan nilai transaksi USD 4,15 juta. Sebanyak 5.173 UMKM juga ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan dan pameran. Program pelatihan ini mencakup berbagai sektor, mulai dari makanan hingga fesyen, dan melibatkan 29 kabupaten/kota di 12 provinsi.

Baca juga: Potensi Sampah Makanan untuk Bisnis yang Berkelanjutan

Melihat capaian ini, Mendag Budi optimis bahwa target perdagangan nasional pada 2025 dapat tercapai. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama semua pihak, Indonesia dapat terus mempertahankan tren surplus dan meningkatkan kontribusi perdagangan terhadap perekonomian nasional,” pungkasnya.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img