Tangerang, 7 Januari 2025 – Digitalisasi produk lokal semakin menjadi sorotan penting dalam upaya mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Salah satu contoh nyata adalah inovasi yang dilakukan oleh lima mahasiswa Universitas Pekalongan yang berhasil mendigitalisasi produk Opak Ibu Wayuti, keripik khas asal Desa Karanggayam, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Kelompok mahasiswa yang terdiri dari M. Akmal Irsyad, Shyfa Elsa, Intan Mahardika, Ika Ismatul Hawa, dan Fara Monica Margareta, mendapat tugas dari dosen pengampu mata kuliah Bisnis Digital, Ari Muhardono S.Kom, M.Kom. Mereka ditantang untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk Opak, yang selama ini diproduksi oleh Ibu Wayuti, seorang pengusaha UKM lokal.
Baca juga: Pemkot Tangerang Gelar Tangerang Expo 2024 untuk Dukung Ekonomi
Shyfa Elsa, salah satu anggota tim, menyatakan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar menggunakan platform online, tetapi lebih dari itu, merupakan upaya untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas dengan cara yang lebih efisien dan efektif. “Kami memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk mengenalkan Opak Ibu Wayuti kepada konsumen di berbagai daerah, bahkan luar kota,” ungkap Shyfa.
Tim mahasiswa ini juga memberikan pelatihan praktis kepada Ibu Wayuti dalam pengelolaan akun media sosial serta pentingnya branding untuk meningkatkan daya tarik produk. Selain itu, mereka memperkenalkan inovasi kemasan dengan menggunakan standing pouch yang praktis dan menambahkan stiker desain yang menarik untuk meningkatkan visual produk agar lebih menarik bagi konsumen.
Baca juga: Digitalisasi Transaksi Meningkatkan PAD NTT 4,72%
Dengan adanya digitalisasi ini, penjualan Opak Ibu Wayuti diharapkan dapat meningkat signifikan. Produk khas Pekalongan ini tidak hanya bisa dijual di pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk menembus pasar global. Proyek ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang penerapan teori digitalisasi dalam dunia bisnis nyata.
Ari Muhardono S.Kom, M.Kom, sebagai dosen pengampu, menjelaskan bahwa melalui proyek ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar teori tentang digitalisasi, tetapi juga merasakan manfaat langsung dari penerapan teknologi dalam perkembangan usaha kecil di desa. “Ini adalah contoh bagaimana digitalisasi bisa menjadi pendorong utama dalam pengembangan UKM, memberikan peluang untuk memperluas pasar dan mempercepat pertumbuhan usaha lokal,” tambahnya.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pekalongan ini membuktikan bahwa digitalisasi memiliki peran penting dalam membantu UKM berkembang dan meraih pasar yang lebih luas. Dengan kemasan menarik dan penggunaan teknologi yang tepat, produk lokal seperti Opak Ibu Wayuti berpotensi untuk sukses di pasar yang lebih besar dan beragam.