Transformasi Digital Membawa Bisnis Telur Asin Bu Mumun ke Era Modern

Tangerang, 6 Januari 2025 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan penggunaan internet yang semakin meluas, dunia usaha di Indonesia, terutama sektor UMKM, dihadapkan pada tantangan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Transformasi digital kini menjadi kunci utama dalam mengembangkan bisnis, termasuk untuk usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti telur asin Bu Muntamah, atau yang lebih dikenal dengan nama “Mumun”. Bisnis yang awalnya dijalankan secara konvensional kini mulai merambah dunia digital berkat bantuan Kelompok 40 KKN-T PM UIPMA 2025.

Latar Belakang Program KKN-T PM UIPMA

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat. Tahun ini, Kelompok 40 KKN-T PM UNIPMA 2025 mengambil inisiatif untuk membantu pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor pangan, dalam mengadopsi teknologi digital. Salah satu usaha yang terpilih adalah telur asin Bu Mumun, yang terkenal dengan rasa dan kualitasnya yang unggul.

Baca juga: Mengakselerasi Ekonomi dengan UMKM Hijau di Indonesia

Melalui program ini, mahasiswa KKN-T PM UNIPMA 2025 memberikan pelatihan, pendampingan, serta penerapan teknologi digital untuk mendukung perkembangan bisnis Bu Mumun, sehingga lebih efisien dan mudah diakses oleh konsumen yang lebih luas.

Mengenal Bisnis Telur Asin Bu Mumun

Bisnis telur asin Bu Mumun dimulai dari keinginan untuk mengolah telur menjadi produk yang lebih tahan lama dan memiliki rasa khas. Awalnya, usaha ini dijalankan secara sederhana dengan fokus pada pasar lokal. Namun, kualitas telur asin yang luar biasa membuat bisnis ini berkembang pesat. Meskipun begitu, pemasaran produk yang masih terbatas pada pelanggan lokal menjadi tantangan utama dalam mengembangkan usaha.

Baca juga: Dari Rumah ke Toko Modern: Rahasia Sukses UMKM dengan Sertifikasi Halal!

Digitalisasi sebagai Solusi

Kelompok 40 KKN-T PM UNIPMA melihat peluang besar dalam mengintegrasikan teknologi digital untuk membantu telur asin Bu Mumun berkembang lebih jauh. Beberapa langkah penting yang dilakukan antara lain:

  1. Sosialisasi Pemasaran Melalui Media Sosial
    Mahasiswa KKN-T memberikan pelatihan kepada Bu Mumun untuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp sebagai alat pemasaran. Bu Mumun diajarkan cara membuat konten menarik, berinteraksi dengan pelanggan, dan memanfaatkan fitur media sosial seperti Stories dan iklan berbayar.
  2. Pendampingan Pengambilan Gambar Produk
    Foto produk yang menarik merupakan elemen penting dalam pemasaran online. Kelompok KKN-T mengajarkan teknik fotografi yang baik, penyuntingan foto menggunakan aplikasi sederhana, serta pembuatan konten visual yang menarik perhatian audiens.
  3. Pendampingan Pembuatan Akun Marketplace Shopee
    Shopee adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia yang menawarkan peluang besar bagi pelaku UMKM. Mahasiswa KKN-T membantu Bu Mumun untuk mendaftarkan bisnisnya di Shopee, mengoptimalkan halaman produk, serta memanfaatkan sistem pembayaran digital untuk mempermudah transaksi.

Tantangan dan Solusi

Tentu saja, dalam penerapan digitalisasi ini, Bu Mumun menghadapi beberapa tantangan, seperti ketidaktahuan tentang penggunaan teknologi dan keterbatasan sumber daya. Namun, berkat pendampingan yang intensif, Bu Mumun berhasil mengatasi masalah tersebut dan kini lebih percaya diri dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img