Jakarta Fokus pada Kendaraan Listrik untuk Masa Depan Lebih Hijau

Tangerang, 6 Januari 2025 – Jakarta, ibu kota Indonesia yang juga merupakan pusat bisnis negara, kini menghadapi tantangan besar terkait polusi udara dan emisi karbon. Dengan jumlah kendaraan bermotor yang tercatat mencapai 24,3 juta unit pada Mei 2024, Jakarta menyumbang konsumsi BBM sebesar 17,8 juta liter per hari. Hal ini berkontribusi pada emisi CO2e mencapai 81,17 juta kg per hari, yang jika dihitung selama setahun, jumlahnya bisa mencapai 30 miliar kg CO2e. Polusi ini berisiko merusak kesehatan dan lingkungan, memicu gangguan pernapasan hingga perubahan iklim yang memperburuk banjir.

Sebagai solusi atas permasalahan ini, kendaraan listrik (EV) hadir sebagai salah satu langkah cepat untuk mereduksi emisi karbon. Pemerintah Indonesia telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, termasuk bebas pajak kendaraan bermotor, subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik, hingga insentif bagi industri perakitan kendaraan listrik.

Baca juga: UMKM Keramik Dinoyo Didorong Manfaatkan Digitalisasi untuk Pasar Global

Menurut Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, konversi dari kendaraan bermotor ke kendaraan listrik merupakan langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, kendaraan listrik memiliki potensi besar untuk mendukung transisi energi bersih dan menurunkan emisi gas rumah kaca.

Peran Jakarta dalam transisi ini sangat penting mengingat jumlah kendaraan yang besar dan konsumsi energi yang tinggi. Sebagai bagian dari upaya transisi energi, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berperan aktif dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik. Hingga November 2024, jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta sudah mencapai 287 charger yang tersebar di 160 lokasi. Jumlah transaksi yang tercatat mencapai lebih dari 116 ribu transaksi dengan total penyaluran 2,7 juta kWh senilai Rp 6,8 miliar, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Transformasi Digital Membawa Bisnis Telur Asin Bu Mumun ke Era Modern

Selain itu, PLN UID Jakarta Raya juga berhasil memasang 258 kabinet Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), jauh melampaui target yang ditetapkan. Ini menunjukkan komitmen PLN dalam memperkuat infrastruktur kendaraan listrik di Jakarta. Tak hanya itu, PLN juga menyediakan layanan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Home Charging Services yang kini telah melayani lebih dari 6.500 pelanggan.

Lasiran, General Manager PLN UID Jakarta Raya, menyatakan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini menjadi salah satu cara untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Jakarta, dengan dinamika ekonomi dan jumlah penduduk yang besar, akan menjadi kunci keberhasilan transisi energi nasional. PLN UID Jakarta Raya berperan sebagai motor penggerak utama dalam upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, dan Jakarta menjadi pionir dalam mempercepat peralihan ke kendaraan listrik.

Dengan semakin banyaknya insentif dan dukungan infrastruktur, diharapkan masyarakat Jakarta semakin sadar dan berpartisipasi dalam transisi menuju kendaraan listrik. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih hijau dan berkelanjutan di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img