Dapatkan Izin Edar dengan Mudah Melalui Program Pro UMKM

Tangerang, 06 Januari 2025 – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia, terutama di daerah seperti Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram meluncurkan program Gemilang Pro UMKM yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM di NTB memperoleh izin edar produk mereka.

Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan daya saing produk UMKM, tetapi juga memberikan dukungan dalam aspek perizinan, permodalan, dan pemasaran. Menurut Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, program ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Pemprov NTB dan akademisi. Bahkan, program ini telah diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2024.

Baca juga: Transformasi Digital Membawa Bisnis Telur Asin Bu Mumun ke Era Modern

“Program Pro UMKM ini sangat penting untuk memajukan UMKM, dan kami berencana memperluasnya dengan menyentuh kelompok-kelompok rentan, seperti produk pangan yang diproduksi oleh kelompok berkebutuhan khusus atau disabilitas pada 2025,” ujar Yosef pada acara peluncuran program yang berlangsung pada Jumat, 3 Januari 2025.

Sejak dimulai, program ini telah berhasil menerbitkan sebanyak 223 Nomor Izin Edar (NIE), dengan rincian 77 NIE untuk produk pangan dan 144 NIE untuk produk kosmetik. Yosef mendorong para pelaku UMKM di NTB untuk memanfaatkan program ini dan mengurus izin edar melalui BBPOM Mataram, karena prosesnya sangat terjangkau dan mudah. “Kami akan mempermudah proses izin edar, dan mengikuti mekanisme yang sudah ada,” lanjutnya.

Sebagai bagian dari program ini, BBPOM Mataram memberikan sejumlah insentif kepada UMKM, seperti diskon tarif PNBP pendaftaran produk sebesar 50 persen dan pengujian laboratorium gratis. Yosef menjelaskan bahwa biaya pendaftaran produk untuk UMKM biasanya sekitar Rp 250 ribu, tetapi dengan diskon, biaya tersebut menjadi hanya Rp 125 ribu. “Ini sangat terjangkau, dan pengujian laboratorium juga kami gratiskan,” katanya.

Selain itu, BBPOM Mataram menyadari pentingnya digitalisasi dalam proses perizinan. Untuk itu, mereka bersinergi dengan perguruan tinggi dengan melibatkan mahasiswa sebagai fasilitator pendamping UMKM. Mahasiswa akan membantu pelaku UMKM dalam menyiapkan dokumen, mengatasi masalah IT, serta merancang label produk. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka.

Keberadaan NTB Mall sebagai fasilitas pemasaran juga menjadi keuntungan besar bagi UMKM di NTB. Yosef menekankan bahwa meskipun UMKM memiliki izin edar, pemasaran yang baik tetap diperlukan agar produk mereka dapat diterima pasar dengan maksimal. “Kolaborasi antara perizinan, permodalan, dan pemasaran sangat penting untuk kesuksesan UMKM,” tambahnya.

Baca juga: UMKM Keramik Dinoyo Didorong Manfaatkan Digitalisasi untuk Pasar Global

Program ini telah memberikan manfaat nyata bagi pelaku UMKM, salah satunya adalah Muhammad Jufri, pelaku UMKM kuliner di Kota Mataram, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya program pendampingan ini. “Program ini sangat membantu usaha saya, terutama dalam memahami proses perizinan yang sebelumnya saya belum pahami,” ujarnya.

Dengan adanya program Gemilang Pro UMKM, BBPOM Mataram berharap dapat terus mendukung perkembangan UMKM NTB agar semakin kompetitif di pasar nasional dan internasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img