Peluang Besar untuk UMKM di Program Makan Bergizi Gratis

Tangerang, 03 Januari 2025 – Program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto kini menjadi salah satu upaya penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa di Indonesia. Program ini tak hanya bermanfaat bagi para siswa, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha kuliner, khususnya UMKM di daerah. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebanyak 37 pelaku usaha katering telah siap untuk berkontribusi dalam program ini, dengan memastikan makanan yang diberikan kepada siswa memenuhi standar higienis dan bergizi.

Pemerintah Kabupaten Kudus, melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus, bersama dengan Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kudus, tengah mempersiapkan pelaksanaan program ini dengan serius. Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada, menyebutkan bahwa pada uji coba sebelumnya yang melibatkan 2.599 pelajar dari empat sekolah, pelaku usaha katering yang dipilih harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan makan siang bergizi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat jumlah siswa yang akan terlibat dalam program ini sangat besar.

Baca juga: 61% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Ditopang UMKM

Tercatat ada 127.880 siswa yang akan menerima manfaat dari program ini, mulai dari siswa SD/MI hingga SMP/MTs yang tersebar di 572 sekolah SD/MI dan 124 sekolah SMP/MTs di sembilan kecamatan. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Kudus memutuskan untuk memperbesar alokasi peserta pelatihan kuliner yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja KUKM Kudus. Program ini bertujuan untuk mendorong lahirnya UMKM kuliner baru yang siap mendukung penyediaan makan siang bergizi bagi siswa.

Selain itu, BLK Kudus tidak hanya memberikan pelatihan tata boga, tetapi juga membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan penting terkait penyajian makanan yang higienis dan bergizi. Dalam program ini, para peserta pelatihan juga akan dibekali dengan pengetahuan mengenai pengelolaan usaha kuliner, termasuk bagaimana cara memperoleh sertifikasi laik higienis sanitasi yang menjadi salah satu syarat penting untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan makanan bagi siswa.

Tidak hanya itu, untuk memastikan keberhasilan program ini, Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM Kudus juga berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta Dinas Kesehatan Kudus. Kerja sama antar lembaga ini bertujuan untuk mempermudah proses perizinan dan sertifikasi bagi para pelaku usaha katering yang ingin berpartisipasi dalam program makan bergizi gratis.

Baca juga: Presidential Threshold Dihapus, Apa Dampaknya untuk Ekonomi?

Penyelenggaraan program makan bergizi ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat besar bagi kesehatan siswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan pemberdayaan UMKM kuliner melalui pelatihan yang diberikan, diharapkan akan muncul lebih banyak pelaku usaha kuliner yang dapat memenuhi kebutuhan pasar, menciptakan lapangan kerja, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Program ini juga menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian pangan bagi generasi muda, dengan melibatkan pelaku usaha lokal dan mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam menciptakan produk makanan yang sehat dan bergizi. Dalam jangka panjang, diharapkan program ini dapat berkembang lebih luas dan merata di berbagai daerah di Indonesia, memberikan dampak positif bagi pendidikan dan perekonomian.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img